Saturday, September 22, 2012 - 0 comments

Saat melahirkan


Just got this list from www.bidankita.com. Sebenernya ini list untuk  pengalaman melahirkan, tapi boleh juga bagi para bumil sebagai referensi untuk memilih rumah sakit terbaik, sebagai persembahan untuk ibu dan si buah hati. Less trauma more happiness.
1.       Kalau di RS/RB besar, boleh ga melahirkan dg posisi sesuka klien? Jongkok, nungging duduk, merangkak, bahkan berdiri? #gentlebirth
2.       Kalau di RSt/RB besar, boleh ga lampunya diredupin? #gentlebirth
3.       Kalau di RS/RB besar, boleh ga suami dan ibu menemani hingga proses melahirkan selesai? #gentlebirth
4.       Kalau di RS/RB besar, boleh suami/ si kakak menyaksikan proses persalinan? #gentlebirth
5.       Saat anda melahirkan dulu boleh gak makan minum sesuka nya #gentlebirth
6.       Saat anda melahirkan dulu, didampingi pakai hypnobirthing tidak sama bidan/perawatnya #gentlebirth
7.       Saat anda melahirkan dulu apakah suasanya hommy dan bikin betah? #gentlebirth
8.       Saat anda melahirkan dulu bidan dan perawatnya ramah tamah dan sangat menenangkan tidak ya? #gentlebirth
9.       Saat anda melahirkan dulu begitu bayi lahir IMD atau segera dipisahkan dg ibu? #gentlebirth
10.   Saat anda melahirkan dulu apakah suasana nya indah, menyenangkan bahkan romantis? #gentlebirth
11.   Saat anda melahirkan dulu boleh apakah privasi anda di jaga? #gentlebirth
12.   Saat anda melahirkan dulu ketika anda ada rasa ingin mengejan apakah bidan/dokter/perawatnya ngasih aba-aba #gentlebirth
13.   Saat anda melahirkan dulu boleh tidak anda minta disetelin musik  klasik, relaksasi, atau musik yang anda suka? #gentlebirth
14.   Saat anda melahirkan dulu apakah anda dan suami bisa leluasa saling bermesraan, berciuman juga? #gentlebirth
15.   Saat proses persalinan selama nunggu pembukaan lengka, apakah bu bidannya mau mijeti dan meluk anda saat and kesakitan? #gentlebirth
16.   Saat bayi lahir bagaimana tingkah laku bidan dalam memperlakukan bayi anda?
17.   Saat persalinan dulu kalau tiba-tiba di saat mengejan anda ingin berubah posisi bahkan pindah tempat
18.   Apakah dulu setelah melahirkan diterapkan rooming in di persalinan anda? Bahkan sharing be dengan bayi?
19.   Berbicara tentang privasi, pernah enggak saat melahirkan dulu anda malah dipakai bahan praktek
20.   Saat melahirkan dulu apakah pakai mengejan kuat atau cukup nafas (tanpa mengejan) ?
21.   Saat kepala bayi crowning (keluar sebagian dari vagina) boleh ga tangan anda memegang kepala bayi?
22.   Jika dirasa banyak trauma, mulai lah healing.



- 0 comments

In law


Menikah memang tidak menjadikan kehidupan sederhana. Sebaliknya malah memperumitnya. Ini bukan hanya masalah menyatukan dua tubuh,jiwa dan pemikiran ke dalam sesuatu yang bernama kompromi, tapi juga belajar-selama waktu yang tidak dapat ditentukan- berkompromi pada anggota-anggota keluarga baru. Ingat, mereka bukan saudara tapi terpaksa menjadi saudara.
Istilah, bila kau menikah maka kau juga menikahi keluarga calon pasangan mu, itu benar adanya, dan tidak mudah di praktekkan. Kecuali suami/istri anda adalah anak tunggal yatim piatu dan orang tua nya juga merupakan anak tunggal dari pasangan anak tunggal. There will be brothers and sisters in law. In Law, secara hukum. Sudara yang terjadi berdasarkan hukum negara/ adat istiadat/ budaya. If you can not accpet them, you’ll die. Sooner or later, body and soul.
Beberapa teman yang baru menikah mengisahkan hal ini. Cerita tentang saudara ipar yang bawel dan merepotkan, cerita tentang mertua yang pilih kasih, serta cerita pasangan yang ternyata anak mami. Newly wed seems happy couple, tapi mereka ga sadar kalau menikah  itu bukan tutup buku setelah kalimat happily ever after. Yang tutup adalah buku menjadi bujang. Tapi anda menulis cerita baru dalam buku baru, baru kata pengantar sudah banyak tantangan. Apakah Bab I juga demikian. You decide.
I’ll share lil bit mine. Dalam bagian Kata pengantar saya sudah mengalami banyak tantangan. Then i know it won’t be over. Jelek kata, ipar/mertua yang ga bisa cocok sama kita itu ibarat penyakit ganas di tubuh kita. if it can not be healed so we should live with it. Survive, that is the answer. Mereka sudah begitu jauh sebelum kita kenal mereka. Kita nggak bisa nyuruh mereka berubah seperti yang kita inginkan dalam jangka waktu sebentar. They can not change, and so are you. Compromise.
Wajar sih ya kalau ada kesempatan ketemu pengennya berantem aja, atau kalau bisa nggak usah ketemu sekalian. Yang kedua ini ga mungkin dong ya. Soalnya kita punya hari raya yang harus di rayakan keluarga besar. Satu-satunya cara adalah, survive. Kalau saya orangnya seperti gunung berapi yang masih aktif. Sepertinya kalem, tapi gejolak amarah dalam diri saya begitu besar. Daripada cari ribut, saya memilih diam. Awalnya saya bisa berpura-pura, mau di ketusin saya diem, mau di jelek-jelekin saya diem, lama-lama saya nggak bisa membiarkan orang lain berlaku seolah saya mengijinkan mereka nge-bully saya. Biasanya saya menghindar. Tempat paling aman adalah ngedeketin mertua. Satu-satunya orang di keluarga suami yang ga mungkin mencobai saya.
Bila pada sebuah masa mereka akan baik, jangan takut, karena suatu saat mereka akan kejam juga. Jadi, kalau sekarang mereka kejam, pasti suatu saat akan baik. Kalau kita punya kesadaran bahwa pada hakikatnya kita berasal dari rahim yang sama, semua konflik jadi sedikit berkurang bobot penderitaannya. Take it or leave it, that easy. Kalau hidup Cuma sekali kita nggak banyak butuh drama.
In law things? It just one chapter, we still have another happy chapter in our marriage book.
Thursday, September 20, 2012 - 0 comments

Dear daughter


Dear daughter,
Suatu saat kamu akan menemukan bahwa cinta tidak semudah yang kita lihat di film atau kita baca di novel Harlequin. Hal itu semakin rumit jika cinta berhadapan dengan pernikahan. Aku berharap 25 tahun dari sekarang semua norma tentang pernikahan yang baik atau tidak baik sudah di hapus dari muka bumi ini, sehingga apa yang aku akan sampaikan sekarang sudah tidak relevan lagi. Bahagia untukmu.
Bagi beberapa orang yang beruntung, mereka akan menikahi orang yang mereka cintai. Itu juga kalau tidak dalam 5 atau 10 tahun kemudian cinta bertranformasi ke dalam bentuk yang lain. Eternal flame? Itu jika ketersediaan gas dalam bumi mencukupi, sehingga udara yang bergesekan bisa membentuk (seolah) api abadi. Abadi menurut siapa? Menurut usia kita? Belum tentu menurut usia anak cucu. Demikian pula cinta, atau semacamnya. Cinta di awal pernikahan yang menggebu bisa meredup ketika berhadapan dengan realita kehidupan. Belum tentu orang yang kita cintai setengah mati bisa menjadi rekan hidup. Ada kala nya mereka mengekang, ada kala nya ada sesuatu dalam diri kita yang hilang, itu mengakibatkan perasaan menjadi mengambang, bimbang, kemudian cinta hilang. Tapi ada beberapa yang pandai menyesuaikan diri, jika cinta berubah wujud mereka pun menyiapkan wadah baru untuk menampung wujud yang baru. Terus menerus. Selama sisa hidup mereka. Ketika lelah, mereka berpisah. Lalu melanjutkan siklus yang sama, hanya dengan orang yang berbeda. Sampai mereka mati.

Untuk sebagian orang lagi, mereka ditakdirkan menikahi sahabat mereka. Bagusnya dibanding dengan cinta yang bicara, ketika kita tidak sepaham itu tidak terlalu menyakitkan. Karena sahabat sudah terlatih menghadapi kita. Semua berjalan mulus, sedikit kerikil itu biasa, tapi tetap bisa sejalan bergandeng tangan. Jangan bicara rasa, toh cinta tidak selalu sempurna. Untuk kasus seperti ini, kau harus siap dengan segala konsekuensi. Ada saatnya kau akan bertemu dengan orang yang membuat hati mu serasa di pukul palu bertalu-talu. Memar, bengkak, tapi tidak sampai pecah. Sehingga pahit dan ngilu nya hanya kau yang tau. Lalu kau melihat suami mu. Ternyata menikah dan cinta adalah dua hal yang berbeda. Jika kau bijak maka kau akan tahu, bahwa tahapan perasaan yang kau rasakan kepada suami mu bisa saja lebih tinggi di banding dengan cinta palu-mu. Kau memang tidak merasakan apa pun, tapi apa yang dibutuhkan lagi jika semua sudah terpenuhi? Sedang cinta palu-mu itu, lupakan. Waktu akan menyembuhkan luka bekas operasi, apalagi kalau Cuma memar dalam hati. Kalau kau berani, berpisahlah dengan suami mu. Kejar orang yang membawa palu itu, lalu kau mengalami yang pertama aku ceritakan tadi.

Untuk sisa nya, mereka menikahi bukan siapa-siapa. Mungkin di jodohkan, siapa tahu? Atau mereka mabuk ketika mengucapkan janji pernikahan sehingga sama sekali tidak punya ide dengan siapa mereka akan menghabiskan waktu hidup. Yang ini bukan pengalamanku, aku berharap ini juga bukan pengalamanmu.
Beberapa manusia senang mencari. Ketika mereka menemukan mereka tetap ingin mencari. Bahkan ketika mereka sudah mendapat semua, mereka masih mencari. Beberapa yang lain gampang bersyukur, bahkan ketika yang di dapat tidak sesuai dengan keinginan, mereka berhenti bersujud berterimakasih pada alam. Kamu pilih sendiri, mau yang mana untuk masalah cinta.
Cinta adalah sesuatu yang rumit. Dia mencintaiku, aku mencintai nya yang lain, dia yang lain mencintai nya yang lain lagi, dia yang lain lagi mencintai nya yang lain lagi lagi. Happy is about now, present time. Not  about the future or the past..dengan siapa kamu menghabiskan detikmu sekarang itu lah cinta sejatimu.

Sunday, September 16, 2012 - 0 comments

Child's name


Nama Anak. Kalau boleh sedikiiit nyesel boleh dong ya saya mengakui. Saya dulu nggak begitu niat buat cari nama anak. Katanya sih kalau masih di bawah 7 bulan ga boleh terlalu ngapa2in, maksudnya mungkin perlengkapan bayi, tapi menurut saya juga termasuk nama anak. Hihi. Apalagi pada usia 7 bulan si calon bayi waktu itu dalam keadaan sungsang, boro-boro mikir nama anak dan jenis kelamin, doa kami waktu itu Cuma posisi janin bisa normal. Tapi memang kami berdua masih jadi calon orang tua songong waktu itu, jadi nggak terlalu mikirin tetek bengek kebayian.
Tapi saya pernah bikin catatan nama calon bayi. Kandidat untuk cowok adalah : Yudha. Kalau nggak salah artinya pejuang. Tapi karena ramalan orang kebanyakan kalau anak saya cewek jadinya lebih banyak nama perempuan yang kepikiran. Sempet mau kasih nama “Sekar”. Mamah saya dulu katanya pengen kasih nama anak nya sekar, dan ga kesampaian. Lalu saya juga kepikiran nama “kidung”. Kesannya kalem, agung, dan indah. Kenapa ya waktu itu saya nggak kepikiran nama bule, yunani, sansekerta, atau bahkan arab? Nggak tau juga, saya mikirnya orang kalau tau nama anak saya nggak perlu nanya arti. Karena nama anak saya sudah terjelaskan dalam bahasa ibu kita. Oh tapi saya sempat kepikiran kasih nama “abigail”. Artinya anak kesayangan ayah. Tapi waktu itu murid di tempat saya bekerja juga bernama abigail. Takutnya dikira ikut-ikutan. Jadinya gagal deh kasih nama dari bahasa asing.
Jadilah kami memberi nama anak sesaat setelah saya melahirkan. Singkat dan padat. Mesti terdengar sangat sederhana di banding nama anak masa kini kebanyakan. Semoga besar nant,i ketika dia bisa punya uang buat ganti akte, dia nggak kepengen ganti nama. Hehe.



Friday, September 14, 2012 - 0 comments

Buku


Dulu sewaktu hamil ketertarikan saya terhadap buku menjadi berubah. Tidak lagi mengejar buku best seller atau yang memenuhi keinginan pribadi. Suka nya mengoleksi buku panduan tentang ibu dan anak. Tentang menu bubur bayi dan pure (MPASI), menu anak balita, kiat anak susah makan, bahkan sampai majalah dan tabloid pun yang bertema ibu dan anak. I dont care about the world deh. My world is only about me and my baby.
Setelah Ara besar saya berpikir berarti saya harus care untuk terus memberinya buku bacaan. Berarti kalau ke toko buku saya harus cari buku bacaan anak dong ya. Jadi kalau punya anak koleksi buku nya ya Cuma buku anak-anak dong yes. Nothing else.  Ternyata saya salah *menunduk*
Ketika kita punya anak, bukan berarti kita hanya memberinya buku anak-anak untuk dibaca nya. Tapi kita tetap harus memberi diri kita buku. Bukan lagi hanya buku kesukaan kita lho, tapi buku yang berkenaan dengan tumbuh kembang anak. Biasanya kumpulan tips disediakan oleh tabloid Nakita. Mereka mengeluarkan banyak seri buku tergantung usia anak, bahkan ada pula yang mulai masa kehamilan. Tapi selain itu ada buku-buku yang biasanya kurang di lirik oleh orang tua karena tidak biasa. Yaitu buku pendidikan yang biasa di gunakan oleh tenaga pendidik. Ya kan saya bener kan? Apa anda para orang tua (tentunya yang tidak berkecimpung di dunia pendidikan) memilih untuk membeli buku panduan guru? Mungkin hanya sedikit ya yang kepikiran.
Buku yang saya maksud adalah buku-buku panduan pendidikan bagi anak. Salah satu yang saya sukai adalah “Aktivitas Tematik Untuk Anak” terbitan Erlangga. Di buku itu banyak panduan kegiatan untuk orang tua sesuai dengan tahap usia anak. Untuk orang tua awam seperti saya buku itu membantu. Karena kita bisa menyediakan permainan menarik untuk anak untuk menstimulasi perkembangannya sesuai dengan usia. Contohnya yang saya lakukan kemarin adalah mengenalkan bentuk. Lingkaran, persegi, persegi panjang, dll. Melalui permainan menyenangkan. Masih banyak lagi kok. You’ll figure it out by yourself ya.
Kita sebagai orang tua jangan membatasi diri untuk mendapat ilmu pengetahuan. Semakin banyak kita tau semakin kita bisa bekerjasama dengan guru anak untuk meengusahakan pendidikan yang tepat bagi buah hati. Contohnya ya, saya baru tau, dari buku “Permainan Edukatif yang mencerdaskan” terbitan PowerBook Publishing, kalau potongan di permainan puzzle itu harus sesuai dengan usia anak. Contohnya : usia 2-3 tahun potongan puzzle nya tidak boleh lebih dari 4 biji, usia 3-4 tahun potongan puzzle nya tidak boleh lebih dari 5 biji, dan usia TK  potongan puzzle nya tidak boleh lebih dari 6 biji. Soal puzzle ini saya jadi ingat ponakan. Jadi emak nya si bocah ini jualan puzzle. Beliau membeli nya grosiran, jenis nya seperti puzzle yang biasa di jual di depan sekolah dasar itu lho. Jadi gambarnya macam-macam, dari spongebob yang obvious sampai gambar ultraman yang sophisticated. Dan potongannya itu nauzubilah banyak nya. Semua bentuknya geometris, abstrak serta surreal. Karena tiap hari  dia melihat puzzle itu kayak mainan aja jadinya  sang ponakan bisa merangkai nya lho, padahal usianya baru 4 tahun. Dari spongebobo, Mc queen nya The Cars, sampai berbagai macam versi Ultraman. So? You tell me.
Jadi, mari perbanyak koleksi buku perkembangan anak nya, ya bundz J



Tuesday, September 11, 2012 - 0 comments

what a mess


I dont like something is messing. Meskipun sekarang udah agak mendingan sih, lebih bisa tolerir ke diri sendiri kalau wajar rumah berantakan. Namanya juga ada balita, they are little monsters indeed. Rumah baru bisa bersih kalau anak tidur. Nanti kalau udah bangun ya berantakan lagi.
Selain ga suka yang berantakan, saya juga ga sabaran. Paling ga bisa nyuruh anak makan sendiri. Kelamaan dan berantakan. Kalau pun sedang waras terus anak boleh makan sendiri, itu pun tiap nasi berjatuhan pasti udah saya ambilin sebelum jatuh nasi yang kedua. Semakin menjadi-jadi kalau makan di luar rumah. Rempong deh cyun. Kalau suami paling ga bisa lihat orang ga pakai sandal. Cuma ke depan buat nutup pagar tapi ga pakai sandal pasti udah kena omelan. Well, you can imagine what kind of parents Ara has.
Memang benar kalau nggak kotor nggak belajar. Tapi susah ya kalau ngebiarin baju anak kotor kalau dijadiin alat buat minterin dia. Kalau bisa pinter dengan jalan bersih, kenapa enggak. Apalagi kalau pas lagi ada acara keluar terus dia kotor-kotoran. Ga rela rasanya. Kalau keluar kan berarti kita pakai baju bagus dong, ya paling enggak bukan piyama lah. Kalau sekali kotor bisa ilang kotorannya ya gapapa, kalau kedua ketiga, seberapa ampuh sih detergen bisa ngilangin noda yang udah bertumpuk? Ga sedap dipandang, baju nya ga bisa di pakai keluar lagi karena penampilan anak jadi kucel. Ya kan ya kan?
Beda sama kakak ipar saya. Dengan dalih semboyan ‘kalau ga kotor ga belajar/ga pintar’ dia membiarkan anak nya ngapain aja. Main lumpur, ga pake sendal, habis main di luar ga pake sendal terus naik ke kasur. Adoh, kalau itu namanya sih udah ga peduli kebersihan ya. Waktu keponakan masih kecil pernah saya singgung, dia Cuma jawab “ah dia mah tiap hari udah begitu”.  Dimana peran orangtua?
Baju kucel itu menunjukkan bagaimana kita mendidik anak lho. Apalagi kalau baju dipakai keluar rumah. Selain ga sedap dipandang, kebersihan dan ketegasan kita kepada anak bisa dilihat orang. Baju kucel karena main tanah, sampai yang warna aslinya putih menjadi coklat? Tandanya ada dua sebab : baju nya buat main tanah Cuma itu (sampai noda nya numpuk), atau detergen nya ga ampuh? :D ga ding becanda. It’s oke kalau sekali-sekali membiarkan anak main tanah, tapi sampai bajunya udah ga layak pakai, mending mulai membatasi anak dalam bermain. Ga setiap ada lumpur dia boleh nyemplung dong yes? Mungkin boleh aja saat main bola terus tiba-tiba hujan, jadinya mainan sambil kena lumpur. Atau kayak iklan salah satu sabun cuci baju, membantu nenek mencari kunci yang jatuh di kubangan lumpur. Itu dimaklumi, asal ga setiap hari. Bukan nya pinter, malah kena cacingan.
‘kalau ga kotor ga belajar’ itu justru filosofinya adalah mendidik anak hidup bersih. Kalau hari ini ga sengaja kena kotoran lumpur, besok jangan lewat jalan yang itu lagi. Kalau kena tumpahan saos saat mau ambil dari botolnya sendiri, besok lagi lebih hati-hati bawa botolnya. Dulu waktu di sekolah lama, tiap kali mau main cat/kotor orang tua selalu diberi catatan untuk memawa extra clothes yang bisa dipakai kotor-kotoran, jadi seragamnya tetap aman. Terus lagi, Kalau hari ini baju kotor kena tumpahan es krim, berarti ngajarin kalau besok lebih hati-hati makan es krim nya. Minimal tiap hari semakin sedikit tumpahan es krim yang jatuh. Atau maksimal nya jangan pakai cone, tapi pakai cup + sendok aja. Ya nggak sih? (pembaca menjawab : enggaaakk!)
Saya memang bukan tipe mencuci sampai kinclong, baju anak juga ga putih-putih amat. Tapi kalau bisa kucel nya masih sedap dipandang karena kena keringet, bukan karena membiarkan anak bermain sesuka mereka. Keterlaluan? Nggak juga. Waktu anak saya baru satu tahun dia tau kalau habis makan susu terus kemasan kosongnya di buang di tempat sampah. Sekarang pun kalau ada kotoran yang jatuh di lantai dia pungut. Kalau makan ada nasi jatuh dia bilang ‘mah, ada nasi’ minta untuk dibersihkan dari mulut/baju/lantai tepat ia makan. Nggak jelek-jelek amat  kan kalau belajar bersih sejak dini?
Kalau boleh kotor-kotoran, boleh juga dong bersih-bersihan. You know, balance.





Tuesday, September 4, 2012 - 0 comments

neighbor music


Emang bener ya kalau usia nggak bisa menipu, salah satu tanda nya ya cara nangkep musik baru. Aduh, berasa ketinggalan jaman banget kalau ga sengaja liat chanel musik. Gimana lagi, satu-satunya alat komunikasi jendela dunia di sabotase sama si kecil.
Palingan yang sering di dengerin-itupun kalau anak lagi tidur-Cuma lagu-lagu koleksi waktu muda. Itu juga kalau ga kalah sama speaker tetangga sebelah saya. The grany next door likes to listen old songs. Kalau nggak Nia daniaty ya jaman Poppy mercury. Itu sih masih bisa di tolerir ya. Nah pernah nih suatu pagi saya keluar rumah mau jemur pakaian, sayup pelan lalu mengeras terdengar lagu lama sekali seperti tahun 60-an, mungkin sih suara nya Lilis Suryani. Mana rekamannya nggak sejernih sekarang kan ya, jadinya malah merinding. Buru-buru saya nyetel TV, sapa tau saya balik ke tahun-tahun kelam itu. *Heleh, nggak sampe gitu ding*. Now you can guess what kind of life is mine.
I have an ever lasting favorite song. Not beacuse the lyric, i just love it. Vnda Shepard-Baby don’t you break my heart. Saya lupa kenapa suka, saya lupa dari mana pertama dengerin. Tapi saya ingat saya punya kenangan dengan lagu itu. Jadi, dulu waktu masih kerja di jasa internet, semua karyawan mempunya bank data di satu server. Tapi layaknya sebah loker tanpa kunci, siapapun bisa membuka folder karyawan lain. Itu kalau mau, tai buat apa sih, kebanyakan sih pada nggak peduli isi data masing-masing karyawan. Then it came my birthday, tepat nya saya lupa, kayaknya tahun 2006, my 21st. Setelah selesai mempersiapkan yang saya perlu siapkan tiba lah saya duduk manis di depan komputer. Seperti biasa saya membuka folder data saya, dari banyak folder saya melihat 1 folder baru. Oh i forget what it was wrotten. Kayaknya just said happy birthday to me. Lalu saya klik lah isinya apa. Ternyata lagu ituh, vonda shepard. Ternyata dari teman kerja. It was so sweet. Kok dia tau saya suka lagu itu ya? Ah saya lupa segala detail, hanya saja it was one of sweetests birthday present for me.
Tapi, mau lagu kapan pun itu, kita harus tetap mendengarkan lagu. Okay.

Saturday, September 1, 2012 - 0 comments

Menyusui


Ngomong-ngomong tentang menyusui, saya kepengen berbagi pengalaman. Saya menyusui Ara selama 22 bulan. Gagal jadi sarjana Asi karena saya memutuskan untuk bekerja di usianya yang hampir 2 tahun itu. Sedih sih, tapi tetep bangga dengan hal tersebut. Padahal bapaknya bilang saya boleh menyusui bahkan sampai Ara menginjak sekolah dasar. Gile aje, pikir saya waktu itu. Tapi sebenarnya sih tidak ada salahnya selama si anak mau. Mereka punya batas sendiri.
Menyusui tidak semudah yang para ibu berhasil katakan. Pada mula nya begitulah yang terjadi pada saya. Di rumah bersalin, anak saya pada jam awal kelahirannya hanya di beri air gula, lalu ketika di berikan pada saya ( 6 jam kemudian, i didn’tdo IMD ) ASI tetap tidak keluar. Maka dia diberi susu formula ber-merk L. Mungkin susu formula itu memang sponsor rumah bersalin tersebut. Sesampainya di rumah saya tetap berusaha menyusui meski susah keluar. Karena kasihan dengan bayi Ara maka kami memutuskan membeli susu formula sebagai ganti ASI. Sementara itu saya tetap terus berusaha menyusui karena kalau tidak menyusui maka payudara akan penuh dan rasanya sakit sekali. Lama kelamaan saya menikmati menyusui karena kelegaan yang saya rasakan setelah ASI berhasil di sedot Ara. Tapi saya tidak tau seberapa banyak ASI yang keluar sampai suatu hari setelah menyusui ASI masih muncrat kemana-mana dan berhenti nya lama. Surprise sekali bagaimana tubuh saya bisa menghasilkan ASI sedemikian banyak. Sampai-sampai saya harus menyiapkan kain untuk membumpetkan payudara yang tetap mengeluarkan ASI ketika si kecil sudah kenyang. Meskipun kalau saya mencoba memerah dengan tangan tidak sampai bisa memenuhi botol susu tapi saya tetap bersyukur anak saya mengalami peningkatan berat badan pada bulan-bulan pertama. Saya sampai khawatir bagaimana sebenarnya cara kerja payudara. Nanti jangan-jangan seperti silicon nipple yang tetap menumpahkan susu bila di biarkan terbuka dan dalam posisi miring. Ternyata kekhawatiran itu tidak berlangsung lama. Mungkin awalnya memang payudara overload, tapi lama kelamaan seiring dengan pintarnya si kecil menghisap dan kebutuhannya akan ASI yang terus bertambah maka payudara tidak akan mengeluarkan ASI bila tidak di sedot. Ajaib yah.
               Tapi kalau sudah menyusui rasanya enak kok. Saya rasa tapa adanya ruang menyusui di tempat umum kita tidak perlu malu untuk menyusui bayi kapan saja. Orang-orang akan memaklumi. Hanya saja memang tidak semua orang/tempat mau menyediakan kursi bila ibu akan menyusui. Kalau saya sih nggak saya ambil pusing, bayi saya tetap saya gendong sembari saya menyusuinya. Saya bisa menyusui meski tanpa kursi. Seorang teman pernah memperingatkan, yang saya tidak tau apa sumber yang membuatnya mengatakan demikian, bahwa bila saya selalu menyusui bayi saya sambil di gendong maka selama nya dia akan minta di gendong bila ingin menyusu. Maka saya harus membiasakannya menyusu di tempat tidur. Saya sempat takut juga, gimana kalau bayi saya berbobot 10 kg dan masih minta di gendong bila ingin menyusu? Tapi kekhawatiran saya tidak terbukti. Usia lebih dari 6 bulan Ara sudah bisa memilih mana tempat yang lebih enak kalau menyusu, tempat tidur. Jadi nasehat teman saya itu tidak berguna. Hehe. Orang tua terlalu banyak aturan dan keinginan, padahal bayi tau apa yang baik untuknya dan kapan waktu tepatnya.

                Ngomong-ngomong soal aturan, bayi anda tidak bisa anda atur kapan ia mau menyusu. Termasuk saat malam hari. Karena Ara hanya menyusu di 1 payudara, yaitu sebelah kiri, maka selama kurang lebih  1,5 tahun saya tidur dengan posisi miring ke kiri. Karena dari sebelum tidur sampai bangun pagi Ara akan mengenyot puting payudara saya, apakah ASI nya keluar atau tidak saya tidak tau, buktinya ia tidak sampai muntah. Jadi selama kurang lebih 8 jam saya tidur miring dan tidak bisa bergerak. Setiap malam selama lebih dari setahun. Ah, you don’t know what  motherhood is all about kalau nggak sempet ngerasain hal begituan. Hehe. Di tambah saya sering duduk dalam posisi membungkuk, maka terkaan anda benar. Saya mengalami back pain, selama hampir 3 tahun ini.
Anda dapat membaca cerita saya mengenai sapih disini. Sejak di sapih maka saya bisa dengan bebas bergerak seperti dulu lagi. Rasanya melegakan sekali. Mungkin hanya satu bulan. Setelahnya rindu sekali masa-masa menyusui. Apalagi kalau payudara sakit ketika akan menstruasi. Pengennya ASI dikeluarkan, tapi lalu ingat, kalau sudah tidak menyusui lagi.
Mungkin cerita menyusui selama hampir 2 tahun tidak semudah yang saya ceritakan selama beberapa paragraf saja, tapi hasilnya sungguh luar biasa. Anda tidak tau apa yang harus anda bayar ketika anak anda besar bila anda tidak menyusuinya. Harganya lebih mahal dari penderitaan menyusui. Anak saya sakit bila memang daya tahan tubuhnya sedang drop. Well, she’s not an angel, maka dia juga sakit dong. But thank God, sakit nya yang paling parah adalah Utikraina. Kalau saya ingat-ingat sih itu karena daya tahan tubuhnya yang drop. Kalau lagi down gitu paling dia Cuma flu, batuk, dan utikraina itu. Anak saya sempat terkena panas sampai 40 derajat celcius, dalam kondisi demam setinggi itu saja anak saya masih sadar dan bersikap biasa saja. Itu baru beberapa keuntungan dari disusui, banyak lagi yang anak saya dapat dari mengkonsumsi ASI ibu nya sendiri.
Keuntungan lain adalah, cara pengucapan kalimat yang jelas, meski anak saya baru menginjak 2,5 tahun. Menyusu pada payudara ibu membuat simulasi mulut pada anak lebih sempurna di banding bila ia menggunakan silicon nipple. more advantage, katanya juga sih anak ASI lebih mudah menerima makanan di banding dengan anak SuFor. Karena rasa ASI akan mengikuti apa yang ibu makan, sedangkan SuFor kan gitu-gitu aja ya rasanya. Jadinya tanpa sadar bayi sudah makan soto, opor, rawon bahkan ayam goreng. Dan lagi, ASI itu menjadi dingin bila cuaca panas dan menjadi hangat bila cuaca dingin. Kalau gini apa sih yang bisa menandingi ASI?
Oya saya jadi ingat sebuah cerita lucu, seorang teman pernah bilang kalau busui jangan makan cabe. Karena biji cabe bisa keluar dan kemakan si kecil. Saya heran, masasi lubang puting yang hanya bisa dilalui air kok bisa mengeluarkan biji cabe? Hilarious. The fact is, rasa pedas cabe tidak akan di rasakan oleh si kecil, larangan untuk busui agar tidak makan cabe berlebihan hanya agar tidak diare. Kalau anda diare kan agak repot kalau menyusui bayi. Masuk akal kan? That’s why we need to find more knowledge by READING.
Selama menyusui anda tidak dapat menggunakan baju terusan (dress), baju-baju terusan saat remaja *eciye* hanya bisa dipakai kalau sudah tidak menyusui, dan tentunya bila berat badan anda sudah ideal. You can nnot imagine what busui would do kalau semua orang memaklumi ketika anda makan banyak. “ maaf ya, maklum, buat dua orang”. Argh, alasan! Hehe...
Banyak cerita dan manfaat yang di dapat dengan menyusui. So, go breastfeed your baby J

Thursday, August 30, 2012 - 0 comments

I love to write


Saya suka menulis. Bukan karena saya bisa merangkai kata-kata dengan ciamik. Bukan karena agar di baca orang. Bukan karena biar dapat duit. Saya hanya suka dan harus menulis.
Saya pernah membaca sebuah istilah “ scripta manent, verba volant”. Tulisan itu mengabadi, kata-kata akan berlalu seperti angin. Istilah itu tertanam sekali dalam pikiran saya. Saya lah yang membuat catatan sejarah tentang diri saya sendiri. Penting atau tidak bukan lagi urusan, yang penting nulis.
Saya biasa menulis melalui media blog. Sebenarnya saya tidak mengharap ada yang membaca, hanya saja bila kita menulis di media sosial itu berarti kita terpacu untuk menciptakan tulisan yang baik, minimalnya enak di baca lah. Syukur-syukur topik atau cerita yang kita angkat memberi manfaat/inspiratif bagi orang lain.
Tapi sejarah saya dengan blog cukup panjang juga. Saya pernah suka curhat lewat blog. Jaman itu belum pakai istilah galau. Dan belum marak social media seperti sekarang. Jadinya hanya orang-orang yang memang tau mengenai blog saya yang bisa membacanya. Galau nya masih elegan. Saya suka menulis puisi waktu itu. Kata seorang teman, kalau kita sakit hati kita jadi kreatif. Been there.
Lalu setelah masa kelam penggalauan berlalu saya ganti blog. Lebih terbuka dan suka menceritakan hal-hal umum. Lalu saya bergabung dengan komunitas blogger. Then I found out that I wasn’t making a good desicion by doing that :D udah, introvert sih introvert aja. Tapi saya bersyukur saya punya satu teman yang nyantol dari perkumpulan itu. She’s as smart as dictionary, i love to have a friend like her.
Tapi sayangnya saya sempat pernah nggak nge-blog lama sekali. Dari hamil sampai melahirkan. Setelah melahirkan saya berpikir, masak saya akan membiarkan sejarah yang berlangsung antara saya dan keluarga baru saya berlalu dan tertiup angin. Dan jadilah saya nulis lagi mengenai pengalaman menjadi ibu muda baru. Refreshing sekali.
Lalu saya sempat merasa terganggu ketika ada masalah keluarga mengenai dunia maya. Itu membuat saya mem-filter mana tulisan yang sangat pribadi untuk tidak di-publish dan membuat tulisan  yang nggak akan jadi bumerang di kemudian hari. *for you, I’m watching you, dude! I know you will always looking for my blog, because I won’t stop writing just because of you!!!*
Malam ini saya membuka folder tentang blog lama, saya membaca sebuah tulisan yang membuat saya terkejut. Seperti “oh iya ya, kan hal ini pernah terjadi, kok saya lupa”. Itu membuat saya bersyukur saya pernah menulisnya.
I love to write, i am blessed.


Wednesday, August 29, 2012 - 0 comments

Menyanyi untuk anak


Saya suka menyanyi. Meskipun suara saya tidak bagus dan saya tidak bisa membaca not balok apalagi memainkan alat musik, tapi saya suka menyanyikan lagu. Dua sampai empat kali mendengarkan saja saya sudah bisa menyanyikan lagu yang baru saya dengar, walaupun untuk lirik di butuhkan waktu dan perhatian khusus. *grin*
Pada masa awal ara bayi saya sempat ragu, apakah saya bisa menyanyikan lagu untuknya seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu kepada anak mereka. Apalagi kalau mendengar tante saya menyanyi, rasanya syahdu dan sendu, cocok bila me-nina bobo-kan bayi. Padahal lagu anak kan paling ya itu-itu saja kan ya, tapi kenapa memulainya saja sulit. Jadi, yang pertama anda harus siapkan adalah mental. Mental anti malu. Your voice is gonna be heard around the house. Semua orang akan tau bagaimana cara anda menyanyi. Baik atau buruk? Lupakan. Karena yang pasti akan menikmati adalah anak anda. Awalnya anda bisa menyanyi saat me-nina bobo-kan bayi. Lalu saat memandikan. Lalu saat bermain. Lalu saat jalan-jalan. Anda akan mempunyai jam terbang tinggi. *grin*
Pertumbuhan anak itu tidak terlihat bagi ibu, lho. Kalau sodara jauh bisa berkata “sudah besar ya sekarang” , maka tidak bagi ibu. Satu-satunya tanda adalah jika kemampuannnya bertambah. Dengan menyanyi anda bisa tau pertumbuhan anak. Awalnya anak hanya mendengarkan. Lalu ia akan meminta anda menyanyi. Kemudian ketika kemampuan nya meningkat, ia ikut mendendangkan. Lalu ia mengikuti, meski hanya akhir kata saja. Sampai ia bisa menyanyi sendiri.
Apa beda nya bila anak mengenal nyanyian dari rekaman ( Kaset atau Cd ) dengan dari Ibu? Sebenarnya sih tidak ada beda pada hasil, tergantung kemampuan dan ketertarikan anak. Tapi proses menyanyi akan mendekatkan kita pada anak. Dengan menyanyi kita seperti berbicara kepada anak. Kan tidak selalu kita punya bahan pembicaraan nah dengan nyanyian kita seperti ngobrol kepada anak. Misal bila malam hari kita melihat bulan dan bintang, sedangkan siang hari bisa tentang awan dan matahari, pada berbagai macam jenis kendaraan, selain itu kita juga bisa mengenalkan anak tentang hewan-hewan. Well, memang butuh usaha tertentu. Karena lagu anak itu kan terbatas ya, jadi anda harus mencari referensi lagu dari mana saja tdk hanya pada lagu yang anda ketahui.
Anda bisa memilih tontonan anak-anak yang penuh nyanyian seperti Barney, the backyardigan, dan Dora. They created many songs about everything especialy about kid’s stuffs. Tentang menyikat gigi, berbagai macam perasaan yang di rasakan anak, bahkan tentang hewan peliharaan. Jangan biarkan anda dan anak melamun saat bersama. Ngobrol dengan anak tentang apa saja bisa dengan lagu.
Tapi hati-hati dengan lagu dewasa yang mungkin di dengar anak. Apalagi kalau si kecil menginjak usia 1+. Mereka ini seperti sponge, jadi kalau anda memperdengarkan lagu anak G4L4w jaman sekarang, beberapa waktu lagi jangan kaget kalau si kecil menggumamkan lagu itu. Untungnya saya dan keluarga kurang suka memperdengarkan lagu dewasa baik melalui radio dan televisi *secara semua sumber hiburan di rumah di bajak sama si kecil dan dunianya*. Satu-satunya lagu dewasa yang anak saya bisa adalah musikalisasi puisi Bp. Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Gadis Kecil’. Kebetulan itu lagu kesukaan saya. Saya biasa mendendangkannya, dan saya gunakan lagu itu sebagai backsound video foto anak saya. How proud I am.  *grin lagi*
Dengan menyanyi kita memberi kenangan baik pada anak. Seperti tante saya yang suka menyanyi sebelum tidur, itu kenangan baik yang selalu saya ingat. Mungkin itu yang anak ingat ketika besar, bahwa ia tidak pernah sendiri, mama selalu menemani dengan menyanyi. Bila mereka melihat bulan atau bahkan ketika naik kereta api mereka akan mengingat kita. Mommy always be with you, in every song you sing J


Friday, August 24, 2012 - 0 comments

wedding ring


Some people would worked hard to get a pairs of very expensive wedding ring. Ours? Unfortunately, we were broken at that time, got not enough money to buy the expensive one. But how cheap is ours i was very proud of wearing it. I didnt care what people would think if they saw mine so thin and fragile in my ringman.
Then came one of those days. I were at the kitchen’s of my former office when the phone rang. Brutally i ran out the room with my fingers hang on the door. My wedding ring tersangkut on the pegangan pintu. I felt hurt like heaven.
My finger swallowed and bleed. I couldn’t take it off for it bengkok. For days i live with it. When my finger got better so i could take it off without hurt, my heart broke into pieces. I believe that my husband will buy me another ring, maybe more expensive than my wedding wing. But it has no comparassion, right?
Moral : keep calm how often the phone rings.
Wednesday, August 8, 2012 - 0 comments

Memori Lebaran


Halo, kami sekeluarga mengucapkan selamat lebaran, minal aidin wal faidzin bagi umat islam. Apa memori lebaran mu?
Biasanya di hari pertama lebaran di gunakan oleh umat islam menjenguk sodara yang telah meninggal sesaat setelah shalat Ied. Meskipun kami adalah keluarga nasrani tapi kami juga melakukan hal tersebut. Pagi hari di hari pertama lebaran kami berkumpul di rumah bapak mertua untuk selantunya mengunjungi makam ibu mertua. Makam ibu mertua saya berada di pemakaman umum di tengah kota Semarang yang di sebut Bergota. Bila waktu mengunjungi makam di hari sebelum puasa dan lebaran tiba maka itu adalah saat pemakaman tengah kota tersebut ramai dipenuhi oleh manusia yang tumpah ruah datang dari penjuru Semarang. Tapi seperti layaknya pemakaman lain di Indonesia, secara tiba-tiba tempat tersebut dipenuhi pula oleh pengemis yang entah dari mana asalnya.
Letak pemakaman Bergota memang agak masuk dari jalan utama, Jl. Pandanaran. Jadi sepanjang 300 Meter sebelum area pemakaman, jalan raya sudah dialih fungsikan menjadi pedestrian. Sedangkan ujung jalan utama dan ujung gang masuk di sekitar daerah tersebut sudah menjadi tempat parkir kendaraan. Tapi mirisnya sepanjang jalan yang dilalui para peziarah dipenuhi dengan pengemis. Mungkin jumlahnya dengan peziarah yang datang dan pergi berbanding lurus. Bila di bagian tengah jalan raya ada marka jalan, maka untuk pedestrian mendadak ini menjadi tempat para pengemis khusus (maaf) penderita lepra. Saya tidak tau sejak kapan penderita lepra dipajang di tengah jalan seperti itu, tapi siapapun pengatur nya saya kok tidak sepakat. Apa mungkin pertimbangannya adalah mereka yang mempunyai keterbatasan mendapat bagian tempat yang gampang mendapat sodakoh. Tapi menurut saya, di dunia ini rejeki tidak dapat dipastikan. Ia mengalun dengan iramanya sendiri. Mau ngemis di tengah atau di pinggir jalan kalau belum rejeki ya tidak dapat bagian. Sebelumnya saya minta maaf, tapi para penderita lepra itu bahkan ada yang secara akrobatik meminta-minta. Miris nggak sih? Mau ziarah ke makam saudara malah mendapat pemandangan seperti itu. Orang mau ngasih malah ngeri sendiri. Anak saya yang baru 2,5 tahun saja sampai heran. “Mah, Bapakna Kasian ya”. This is the way the world is spinning around, kid.
Dengan berbagai macam pemberitaan yang terbuka sekarang, masyarakat kita sudah lebih pintar. Bukannya suudzon ya, tapi kalau lihat pengemis pakai baju bagus, badan masih seger, apa ya rela ngasih uang Cuma-Cuma? Apalagi kalau lihat yang gendong anak, bukannya kasian malah kita jengkel. Aduh bu, please deh. Anaknya dititipin siapa kek di rumah. Kalau nggak ada yang dititipin yaaa...gimana ya..caranya gitu..ya gimana baiknya deh *grin*
Bedanya dengan pemakaman di desa ibu saya ya masalah pengemis ini. Hampir tidak ada yang namanya pengemis di desa. Apa ya rela ngukur jalan yang di temuin Cuma sawah :D jadi suasana ziarah lebih kerasa. Apalagi letak makam di desa ibu berada di pojok desa, melewati persawahan pula. Di kelilingi sawah dan sungai pemakaman di desa ibu memang lebih membuat merinding dari pada pemakaman di kota. Apalagi masih di naungi oleh pohon beringin yang sudah tua dan lapuk. Bila musim berangin makin bkin merinding, merinding suasana dan merinding ketakutan kalau-kalau dahan pohon patah :D beda banget sama yang di kota, oya, for yor information, pemakaman umum di Semarang yang bernama Bergota itu udah mirip sama pemukiman padat penduduk. Untuk area tertentu hampir tidak ada yang namanya jalan setapak untuk lewat manusia. Jelek nya sih, sampe harus nginjek makam lain kalau terpaksanya bener-bener buntu. Meskipun area nya luas ( mungkin kalau jadi perumahan udah jadi beberapa cluster) tapi suasana serem ga di dapat sedikitpun karena pohon disana pun pohon ramping. Misal kamboja, mengkudu dan pohon-pohon sejenisnya.
Ebedewe, Kok kita jadi ngomongin makam sih?! Serem deh :-S
Setelah berziarah kami pun pulang, terkadang mengunjungi saudara dulu baru pulang ke rumah masing-masing dengan kegiatan masing-masing.
Itu memori lebaran kami. Kamu?


Friday, June 29, 2012 - 0 comments

Kunci

pagi ini saya dan suami di buat kelimpungan. dia harus segera berangkat ke luar kota. mengingat waktu yang harus di tempuh sekitar 2 jam maka dia berangkat pukul 8 pagi. pukul 07.55 dia pamitan sambil cari kunci motor nya. tapi kunci motor nya kok ga keliatan di meja tempat biasa kunci di letakkan. doh! jadi deh selama setengah jam kita ublek-ublek rumah mencari kunci motor.udah gitu hal terjelek yang kita lakukan adalah menuduh si kecil ngumpetin itu kunci di tempat tersembunyi. soalnya kami sudah obrak abrik semua isi rumah.
setelah setengah jam ribut cari kunci kami memutuskan untuk berhenti. suami minta tolong teman untuk jemput. permasalahan selesai. suami minum teh dan baca koran sembari menunggu sang teman datang. saya melanjutkan rencana mandi yang tertunda. seusai mandi saya ngobrol sama suami sambil bersih-bersih meja. menata letak bunga, tempat tisu dan toples snack. lalu mengambil selembar kertas tagihan kakak saya yang diatas meja. dan ternyata di sana lah kunci itu! kami berdua tertawa geli bebarengan. kami sibuk mencari di tempat yang tidak mungkin kunci itu berada, dari kamar, tempat sepatu, sampai kolong sofa. ternyata kunci itu tetap ada di meja, tempat biasa ia diletakkan. hanya tertutup selembar kertas tapi berhasil lepas dari pengawasan.
well, life ^^
mungkin pencarian kebahagiaan seperti kisah pencarian kunci kami tadi ya :)
good cars, big houses, stuffs, branded bags, etc. tapi kebahagiaan ternyata hanya tertutup tabir tipis. simple joy. ketawa bareng suami atas lelucon yang ga lucu, piknik bareng keluarga dan teman dekat, lihat senyum anak pas bangun tidur, atau hal-hal sederhana yang tidak kita sadari.
you name it, happy searching :)
Tuesday, June 5, 2012 - 1 comments

weekend awal juni




Heilo there. Weekend kemarin adalah kali pertama kami mengajak ara ke luar kota. Tentunya by motorcycle. Simple karena rencana nya dadakan, cuaca bagus, santai, dan ga bawa banyak barang. Misi utama kami Cuma ngasih kado ke paundra yang ultah tanggal 17 mei kemarin. Ga capek apa ya buat Ara? Nggak tuh, karena dasar nya tu bocah seneng banget kalau di ajak jalan-jalan. 

Kami berangkat pukul 14.30 dari semarang. Kenapa sore sekali? Karena pagi nya saya pergi ke Gramedia pandanaran. Ngapain ke Gramedia? Karena ada booksigning partikel. Sama penulis nya? Ya eyya lahhh.
me and nene at the queue
Saya dan Nene udah janjian bahkan sebelum di jadwalkan sama bentang pustaka kapan booksigning partikel di semarang. Nene sih bilang kalau sebenarnya dia ga nge-fan amat sama Dewi Lestari, which is I doubt about it :-D, tapi dia tetap datang cuma buat nemenin saya, which is the more I doubt about it :P
asli nya mbak Dee cantik lho, ramah banget, sampe grogi saia hehe

Kami sampai di Karang anyar, Solo, jam 6. Agak bingung buat Ara karena dia belum bisa ngerti soal waktu dan jarak jauh. Seneng sih ketemu sepupu nya dan paundra punya buanyak mainan. Setelah mandi kami diajak ke lapangan Pancasila. Di karang anyar lapangan ini punya fungsi kayak alun-alun. Layaknya alun-alun modern di desa, lapangan itu penuh dengan keramaian ala pasar malam. Mainan kayak di sirkus dan pedagang kaki lima kayak di simpang lima semarang dulu. Rame abis *opo sih?*. 
Di karang anyar makanan harganya murah lho. Soto sapi semangkok Cuma 3000 rupiah >.<, kalau soto ayam lebih murah, 2500 (-.-‘). ini tahun berapa si?

Tapi sampai di rumah dan waktu nya bobo mulai de rewel nya. Jam 10 paundra udah tidur. Nah ara? Malah main bola. Waktu kantuk menyerang malah ngajak pulang. ‘Mah, adek mau puwang’. Gimana ngejelasinnya coba? ‘Adek ..sekarang kan lagi di rumah nya Popo, rumah popo tu jauh, kita pulangnya besok ya’ . ngerti apa ga dia ga minta pulang lagi, tapi minta gendong. Setelah kantuk menyerang telak baru deh mau bobo di kasur. Jam 12 :”(
Pagi nya dia di bangunin agak ga mau karena kalau di rumah semarang biasa bangun sesuka nya dia. Tapi setelah sedikit membuka mata baru deh dia ngeh kalau bukan di rumah. Apalagi ada paundra. Dan mainan >.<
Setelah seharian ber-aktifitas bersama kami pun pamitan pulang. Syukur ga ada drama ala paundra. Biasanya kalau saudara main ke rumah nya dan mau pulang dia mulai merengek kehilangan. Hihihih. Meski ga ada drama tapi malah dia marah. ‘ mas, dek Ara pulang dulu ya, kapan-kapan main lagi ya mas’. ‘ndak boreh!....ndak boreh pengi dani rumah ku!’ ^.^
Kami berangkat dari karang anyar, solo pukul 15.00 dan sampai semarang dengan selamat pukul 18.00. lebih cepat dari perjalanan berangkat karena bebas macet. 
Thank God it’s really a weekend :)





Tuesday, May 29, 2012 - 0 comments

singasong

ini adalah contoh mendalami lirik lagu sampai terhanyut ke dalam nya :

" Semut tetin...mau tanya..apa tamu masuk dayam..hey! jangan masuk dayam!!"

(///_-)
Thursday, May 24, 2012 - 1 comments

funny habit


Jadi, sekarang Ara menginjak usia 27 bulan. Progress? Well,quiet a lot. Kebiasaan lucu nya akhir-akhir ini adalah meniru salah satu adegan di film barney. Di certain di situ kalau Baby bop itu ngeyel ngelihat ikan, padahal yang di lihatnya itu daun. Dia bilang lihat kura-kura, padahal cuma batu. 
Baby bop bilang ‘lihat-lihat, itu ikan’, terus ditanggapi sama BJ  ’bukan ikan, itu daun’. Lagi, Baby bop ‘lihat-lihat, itu kura-kura’, di jawab lagi sama BJ ’bukan kura-kura,adik.. itu batu!’
Nah suatu hari dia ngelihat gambar di buku, seekor ulat dia bilang ‘tipiyan’( baca : cater pillar), tapi bapaknya nanggepin ‘bukan adek, itu uuk aak (maksudnya monyet)', di ulang berkali-kali sampe yang denger bosen :-/
Pas besok nya tiap ada kesempatan dia ngegodain bapaknya. ‘tipiyan, bapak’ dengan maksud bapaknya naggepin kayak sebelumnya. Kalau bapaknya lega di tanggepin sampe saya yang denger capek. Subjek nya dig anti-ganti sesuka mereka. Tapi kalau bapaknya udah capek gantian menyetujui apa yang dia bilang malah ara nya yang bingung. Contohnya gini : ‘tipiyan, bapak’, bapak : iya adek, itu catterpillar’. Mati gaya deeeeh. Terus ara nya masih ngeyel ‘mm…..butan bapak,itu singa’. Dan debat kusir kembali bergulir :-/

Ini barusan bapaknya pulang. belum juga lepas jaket udah di teriakin dari dalam kamar. 'tipiyannn bapaaak'. #kode

My simple joy :-)



Sunday, May 13, 2012 - 1 comments

Mereka Hamil

tahun ini adalah tahun bagus untuk bereproduksi ya kayaknya :D

ketika saya masuk kerja di hari pertama ada 1 rekan dengan terlihat agak janggal. bukan apa-apa sih, janggal nya janggal pertanda bagus kok, which is perut nya menggelembung. yupe, dia hamil 4 bulan saat itu.
lalu satu bulan kemudian datang rekan kerja baru, meskipun badanya kurus sekali ternyata dia membawa kabar bagus,dia hamil 10 minggu.
beberapa minggu sebelumnya dapat kabar kalau sahabat saya, ika, dan saudara sepupu saya, helmi, yang saya ceritakan disini, tengah hamil. bebarengan dengan istri sepupu saya (kakak nya helmi) yang juga sudah hamil 4 bulan.
sedangkan bulan depan- juni- jatahnya sahabat tercintah saya buncis yang terjadwalkan untuk melahirkan sang buah hati.
barusan buka blog teman lama, dan dia hamil juga!! bahagia banget dengernya, ya ampun dari rahim nya akan keluar makhluk baru hasil kerja sama dengan sapi terbang :p

well, congrats to you all mom-to-be :)

*ps : jadi pengen hamil lagi *ditabok suami*
*update : satu lg temen yg nikah tgl 20-11-2011 ngasi kabar kalu udah hamil 6 minggu. yeeaayy!! \(^^)/
Monday, April 16, 2012 - 0 comments

Ibu dan Anak

relasi ibu dan anak, layaknya hubungan antara manusia lainnya, adalah sesuatu yang kompleks. atau bahkan paling kompleks diantara hubungan yang lain?

akhir-akhir ini saya sering memikirkan begitu rumitnya hubungan ibu dan anak. saya dan anak. saya dan ibu. ibu dan anak-anaknya. bahkan anak tak ber-ibu.

pernahkan anda membaca buku-buku karya Amy Tan? saya pernah membaca beberapa, dan highlight yang menyilaukan mata bathin saya adalah Amy menyoroti hubungan antara ibu dan anak.

Sunday, April 8, 2012 - , 0 comments

what if

Hari Minggu lalu adalah perayaan minggu palma bagi agama katolik. Pada perayaan misa seluruh umat membawa daun palem untuk diberkati romo.

Nah ketika perayaan misa berlangsung seorang balita 3 tahun yang duduk di depan saya bermain-main dengan daun palem orang tua nya. karena bentuknya seperti sapu maka daun itu dimainkan untuk menyapu lantaI. lalu berteriaklah sang papa. "Cel!! jangan! Dosa kamu!"

semakin kesini saya merasa bahwa iman menjadi barang mewah. kalau iman saja sering naik turun,apalagi loyalitas terhadap organisasi keagamaan. hal-hal semacam apa yang orang tua tadi lakukan menjadi sesuatu yang sangat dangkal di mata saya. mungkin saja kalau Yesus datang ia akan bilang 'biar saja, toh cuma daun. aku tidak pernah meminta orang untuk mengelu-elukanku. aku bahkan tidak meminta kalian membuat agama..aku tidak akan memberikan label dosa pada seorang anak kecil yang bermain-main dengan sesuatu yang sepele. tidak esensial.." ini mungkin saja lho, mungkin juga tidak. hehe.

saya memang liberal. memang nya ada yang salah dengan menjadi liberal? bahkan ketika saya berpikir bebas saja saya terperangkap dalam kebebasan saya. apalagi jika saya/ anda menjadikan diri budak pada sebuah ideologi/ dogma agama/ semacam nya. jiwa kita menjadi kerdil.

saya bingung bagaimana nanti mengajarkan agama atau moral kepada anak saya. karena segala sesuatu di dunia ini adalah relatif. relatif baik, relatif buruk, relatif jahat, relatif suci. relatif ada, relatif tidak ada. tergantung bagaimana cara pandang kita. sedangkan cara pandang di tentukan oleh latar belakang kehidupan manusia itu sendiri. dan latar belakang kita semua tidak lah sama. semua jadi serba relatif.
tetapi jika tanpa ketegasan norma pun nanti ara cenderung menjadi 'liar'. liar disini bukan berarti anak saya menjadi tarzan. tapi jika kebebasannya tidak di terima oleh lingkungan yang serba (sok) tertib ini ya mungkin saja ia menjadi tarzan masuk kota. unaccepted. yang pasti saya akan mengasah hati nya untuk peka terhadap ketidak adilan, terhadap kemanusiaan, terhadap segala sesuatu yang seharusnya berjalan menurut hukum alam, bukan hukum manusia.

Thursday, March 29, 2012 - 0 comments

tentang keluarga besar

terdengar permbicaraan dari meja sebelah. seorang rekan kerja sedang menceritakan silsilah keluarga nya. well, saya nggak nguping lho. hanya meja nya terlalu dekat dan suara nya terlalu keras, saya yang nggak kepingin mendengarkan jadi ikut menyimak.

inti nya sih ternyata dia punya saudara tiri. sang ibu adalah istri kedua setelah sang ayah bercerai dari istri pertama.

saya jadi ingat diri sendiri. kalau orang tidak benar ingin kenal dengan saya pasti tidak akan menanyakan arti nama yang tidak sinkron dengan keadaan keluarga inti saya.

"Miss, nama nya Panca kan?" tanya Dani, asisten guru di tempat saya bekerja dulu bertanya
"hu'um", jawab saya
"artinya apa?" lanjutnya bertanya
"Panca kan artinya Lima", "Lho miss anak nomor lima?","errr..iya","tapi kok sodara nya cuma satu??"
hmmm, lalu mengalirlah the same old story itu.

saya memang anak kedua dari kedua bersaudara dari perkawinan ayah dan ibu saya. dan benar nama saya adalah panca, sesuai nama urutan setelah kakak nya yang Catur. lho?? kok bisa??
Saya punya tiga kakak tiri. question is answered.

tetapi saya nggak kenal baik dengan ketiga kakak tiri saya. sejarah yang abu-abu, kematian ayah yang terlalu dini,  pengalaman hidup yang tidak pernah mempertemukan kami bahkan di persimpangan jalan sekalipun, dan ketidak pedulian, adalah alasan mengapa kami tidak saling mengenal.
dan saya dan saudara kandung saya tidak keberatan.

pernah suatu sore setelah hari pernikahan saya sebuah pesan singkat sampai di telepon genggam kakak saya. isinya kemarahan dan kekecewaan karena tidak diundang di acara pernikahan saya. sebuah pesan dari kakak tiri pertama.

saya hanya merasa geli dengan hal itu. memang benar bahwa darah itu
kental, jendral.tapi kalau tidak berperan sama sekali kemudian apa guna nya.
kecuali saudara kandung saya yang satu saya tidak benar-benar menghargai siapapun yang mempunyaiketerikatan darah dengan saya.
mereka hanya sekumpulan orang yang harus kami temui saat hari raya. hanya itu.

saya juga ingin Ara begitu pula memaknai nya. tentunya kecuali bila ia nanti punya adik, maka seluruh hidup nya jangan sampai terpisah dari adik-adiknya. dalam artian mereka adalah satu sumber, tetap harus saling membantu dengan tetap menghargai kedirian masing-masing.

pada dasarnya semua manusia sama. tidak lantas jika saudara anda akan bersikap lebih baik. tidak lantas jika saudara kita boleh bersikap buruk bahkan jahat dan semena-mena. tapi tidak lantas kita membatasi orang bersikap baik hanya karena mereka bukan sudara kita.

saya teringat buku Susanna Tamaro, rispondimi,-jawablah aku-. diceritakan tentang seorang gadis benama rosa yang ditinggal mati ibu nya saat ia masih kanak-kanak, sehingga ia diasuh di panti asuhan. tetapi kala masa libur tiba ia harus bersama 'wali' nya, paman sang ibu. ternyata 'keluarga sedarah' rosa tidak mengharapkan kehadirannya. hal itu menyebabkan banyak kesalahpahaman dan ketidak bahagiaan rosa. pada akhirnya hal itu sangat mempengaruhi masa depan dan kepribadian rosa. rosa kecewa, mengapa ia tidak dibiarkan tinggal di panti asuhan terus menerus saja. life *sigh*

beda lagi dengan kebanyakan buku Amy tan yang sangat menggaris bawahi garis keturunan. mungkin karena budaya yang diangkatnya- cina- adalah budaya yang kental sekali dengan  urusan darah. kalau udah baca buku-buku beliau rasanya jadi teringat saudara-saudara jauh. hehe.

kakek saya keturunan ningrat, ia punya daftar siapa orang tua siapa. siapa anak siapa. bagi saya, itu semua tidak penting. semua orang saudara saya, semua orang bukan saudara saya. pada akhirnya meski banyak manusia di dunia, sedarah atau bukan, kita menjalani semua ini sendirian.

next question, please?
:)
- 0 comments

Galaw

Another kinds of motherhood. Jadi sejak bayi saya sendiri lah yang mengasuh Ara. 24 jam sehari 7 hari seminggu 525.600 menit setahun. Kadang rasanya kangen menjadi saya yang sendiri, pengen jalan-jalan kemana-mana bebas, mau lama-lama di toko buku ya oke aja. tapi ternyata kebiasaan itu bisa juga jadi cinta, bahkan sesuatu yang sulit untuk tidak dilakukan atau di rasakan. Kebiasaan jadi ibu ya kemana-mana sama anak. teryata kalau pergi berdua sama suami terasa ada yang kurang. meski agak repot bawa ini itu tapi puas rasanya kalau sudah pergi sekeluarga lengkap.

sebelum memutuskan untuk kembali bekerja beneran saya berharap Ara dapat dekat dengan orang lain. minimal dengan anggota keluarga lain. awalnya ya agak susah. apalagi dari bangun tidur sampai tidur lagi ya seringnya sama saya terus. dari makan, buang air besar/kecil, sampai tidur pun co-sleeping. maka keinginan saya agar Ara mau dipegang orang lain semakin menjadi-jadi. biar dia mandiri. biar ga jadi penakut. dan sebagainya.
perlahan-lahan hal itu memang terjadi. apalagi setelah tanggal 31 desember 2011 kemarin dia sah menjadi anak tanpa ASI lagi alias di sapih. Ara mulai mau di urusin oleh Bapak atau Didi nya. memang sedikit melegakan, tapi ada sesuatu yang salah di perasaan saya. tapi saya belum sadar perasaan itu apa.

Nah setelah 2 minggu saya bekerja di luar rumah terjawablah sudah teka-teki perasaan menggelisahkan tersebut. cemburu dan iri. ya, saya cemburu Ara dekat dengan orang dan iri pada orang tersebut karena dekat dengan Ara. parahnya saya iri pada suami saya sendiri.

di suatu petang yang mendukung terjadinya drama saya utarakan hal tersebut pada suami. suami berkata bahwa saya tidak boleh merasakan perasaan negatif tersebut apalagi pada bapak anak saya sendiri. lain hal nya kalau saya iri pada pembantu rumah tangga. meski agak berat saya mencoba memahami dan menjalani. bukankah hidup adalah kompromi.

sekarang meski siang nya ara di asuh oleh bapak dan didi nya tetapi saat malam datang ia benar-benar tidak mau lepas dari saya. kata-kata favoritnya adalah "ibu aja!". terkadang bapak dan didi nya bergumam "huh, kalau udah ada ibu adek gitu deh". hehe.

life is a box of surprises. you never know what you will get, or you feel.

^.^
Thursday, March 15, 2012 - 0 comments

working mom

ini adalah hari ke empat saya mulai bekerja beneran. sejak Ara lahir saya memang sudah bekerja, bedanya adalah Ara selalu saya bawa ke tempat kerja. karena situasinya memungkinkan dan mendukung untuk saya membawa bayi.

2 hari sebelum kerja beneran saya sempat ga bisa tidur. dilema itu bikin galaw *eaa*. sampe kebangun jam 3 malam, gangguin suami saya dengan tangisan dan mewekan ala emak-emak. meski suami saya menenangkan saya agar tidak khawatir tapi saya masih saja galaw.

hari pertama saya di wanti-wanti suami agar tidak memikirkan Ara. "pokoknya kamu fokus ke situasi dan pekerjaan baru mu, ga usah mikirin adek", begitu katanya dulu. dan saya melaksanakannya dengan taat. hasilnya memang bagus, meskipun jauh dalam hati kecil saya merasa bersalah mengapa saya 'menduakan' Ara. selama ini dia yang menjadi nomor satu dan utama, tapi saya harus membuatnya menjadi prioritas kesekian.

sekarang hari ke empat. meskipun saya sudah mulai bisa mengatasi beberapa masalah saya sendiri tapi masih saja berat untuk mengatakan bahwa ara mendapat sedikit dari waktu keseharian saya.

seperti saya baca di sebuah sumber, saya melakukan ini bukan semata untuk kebutuhan Ara. tapi kebutuhan , kelangsungan hidup, dan masa depan kami sekeluarga. live is about to choose right. meskipun sadar akan hal itu tetap saja hati egois ini berandai-andai : kalau saja sehari ada 48 jam dan jam kerja hanya 8 jam, pasti saya punya 40 jam untuk Ara.

kalau kamu pandai bersyukur, kamu ga akan kaya, tapi saat kamu butuh uang itu selalu ada. -semar via @sudjiwotejo

bersukur ya,nak. love you to the bones.
Thursday, February 9, 2012 - , 0 comments

Maju Mundur

Hari ini saya bermalas-malasan. Bukan ingin, bukan sengaja. Saya pun tidak tau mengapa saya yang biasa sregep ini menjadi malas. Mungkin karena lagi menstruasi, mungkin juga karena saya pengangguran.

Setelah memandikan si kecil, bukan nya mandi atau menyapu lantai, saya membuka laptop. Satu hal yang saya percaya adalah bahwa Tuhan (ide, alam, atau siapa dan apapun itu) lah yang menggerakkan kita setiap hari, bukan nya tanpa tujuan, satu hal akan selalu membawa kita ke hal yang lain. Benang perak sang Supernova. Begitu pula dalam hal membuka internet, entah itu browsing, chatting, sekedar membaca resep makanan atau men-download lagu, something called Tuhan berbicara melalui itu semua.

Saya pun membuka situs jejaring sosial. Seperti biasa di setiap pagi nya situs itu akan dengan pintarnya mengetahui siapa saja teman yang berulang tahun hari ini. Nama itu muncul, teman lama. Saya digerakkan untuk meng-klik nama itu. Sebuah link menuju dunianya. Saya klik profile nya, saya klik bagian Catatan.

Tuesday, February 7, 2012 - , 0 comments

Happy Birthday Mutiara

Wednesday, February 1, 2012 - 0 comments

2

Nggak kerasa aja si kumpil udah mau dua tahun. 6 hari lagi genap 24 bulan perjalanannya di dunia ini. Hampir 24 bulan pula pengalaman saya menjadi seorang Ibu, not that-so- easy journey .
Selalu teringat tanggal 7 februari 2010 lalu saat Ara mau lahir. Ga bosen-bosennya cerita pengalaman hari itu. Sakitnya, keki nya, bahagianya, bingung nya, campur aduk.  Benar-benar mengubah diri seorang saya menjadi seseorang yang berbeda. Bukan hanya belajar tapi langsung mengalami dan mempraktekkannya sehari-hari. Tentang sikap berbagi, mengalah, dan tidak memikirkan diri sendiri.
Bayi adalah makhluk paling lemah, ia hanya bisa hidup dengan bantuan orang dewasa. Bahkan orang dewasa sering kali harus mengira-ira apa kebutuhan bayi. Bagaimana anda tega menutup telinga anda meskipun saat terlelah sekalipun jika bayi anda menangis di malam hari? Believe me, it completely changes you . kalau masih lajang mungkin saja orang tua anda bisa menggedor pintu untuk membangunkan anda tapi anda bersikukuh untuk tidak bangun jika anda tidak mau, tapi kalau menjadi orang tua hal itu tidak boleh terjadi. Tapi pengalaman ini mengasah insting ‘ibu’ dalam diri saya, dari hari ke hari, semakin tajam. Bukan hanya saat siang hari anda harus siap siaga jika bayi anda butuh bantuan, bahkan saat tidur pun seorang ibu bisa ‘merasakan’ apa saja kebutuhan bayi. Terbukti setelah Ara sebesar ini, jika ia dalam kondisi sakit atau tidak enak badan, saat malam hari ia mengalami sesuatu saya otomatis bangun. Suami saya sampai dengan herannya bertanya bagaimana saya tau pada malam hari saat Ara diare padahal saya sempat tertidur lelap. Saya juga tidak tau jawabannya. Otak saya seperti memerintah diri untuk menge-check keadaan Ara. Keadaan ini biasa terjadi jika Ara sakit, terutama diare, dan atau saat ia tidur tidak memakai lampin. Ajaib bukan?
Hal kedua selain masalah tidur adalah masalah makan. Ini dimulai saat bayi anda menginjak usia 6 bulan. Pada Ara yang ASI Ekslusif itu menjadi tantangan tersendiri.selama 6 bulan saya terbuai dengan keadaan mengenakkan. Saya makan banyak, kemudian jika Ara lapar saya tinggal menyusui. Gampang, tidak repot sama sekali. Tapi setelah bayi harus mengkonsumsi MPASI kadang kebiasaan lama masih aja saya lakukan. Alhasil Ara baru mau makan setelah usia 8 bulan, sejak itulah berat badannya turun drastic, Padahal waktu bayi dia gendut sekali :’( . jadi sebelum memenuhi kebutuhan perut anda yang keroncongan anda harus menyiapkan makanan untuk perut bayi anda. Ini lah yang di sebut ‘memikirkan dua perut’ dalam arti yang sebenarnya. Apalagi makanan bayi kan nggak sama dong ya dengan kita, ini berarti anda menyiapkan dua piring dalam sekali makan. Kalau di usia setelah 1 tahun anak bisa makan dengan menu dewasa tentunya yang tanpa cabai. Jadi kalau lagi jajan di luar sampai sekarang saya jarang punya keinginan sesuai selera saya sendiri, Ara nomor satu deh pokoknya. Kalau dalam hati saya pingin cap jay saya harus memendamnya untuk bisa memesan sup baso ikan dan nasi saja, untuk Ara dan saya. well, sebenarnya bisa saja dua porsi, tapi Ara kan makannya belum bisa menghabiskan satu porsi, sisanya tetep emaknya lah yang makan. Dan nggak perlu pesen menu lain kalo nggak mau gendut ^^
Harusnya saya lebih sering nulis perjalanan ini. Kalau dulu di awal sih saya sempet nulis di  agenda. Ara pernah sakit apa aja, riwayat dan gejala, terus bagaimana pengananannya dan copy resep. Sekarang?? Boro-boro nulis, nyimpen copy resep aja kalau nggak penting ga disimpen >.<
This motherhood brings me a new kind of life meaning. complete me, Complete us.
Dan Ga kerasa mau 2 tahun ajah….. :)

- , 0 comments

Farewell posting

akhirnya kami berada di tepi sebuah perjalanan kolektif. kehidupan telah dengan sangat cantiknya mempertemukan saya dengan orang-orang yang tidak sedikit memberikan kontribusi pada kedewasaan jiwa saya.orang-orang itu menyisakan satu hal ajaib yang saya pun tidak bisa mengerti mengapa hal itu terjadi.

adalah memaafkan, itu yang saya dapatkan dari perjalanan ini. kepada orang-orang yang pernah  melakukan tindakan merugikan, menyakiti melalui lisan bahkan tulisan yang tidak sesuai di hati, juga kepada orang-orang yang tidak tau bahwa kami sesungguhnya saling menyakiti.

thank you life
Sunday, January 15, 2012 - , 0 comments

nature lover

hallow there. setelah beberapa waktu sibuk dengan keseharian yang monoton akhirnya kami sekeluarga berkesempatan untuk melakukan refreshing ke luar kota. sebenarnya ini acara kantor suami sih, tapi kan ada untung nya juga buat anak istri yang boleh ikut *wink*

objek wisata pertama yang kami datangi adalah KETEP PASS. Ketep Pass adalah Gardu pandang gunung Merapi. untuk masuk ke area ini anda harus membayar sejumlah Rp. 7000,- per orang. 
untuk orang seperti saya yang kurang begitu menikmati wisata outdoor mungkin akan bertanya-tanya, apa sih menariknya gardu pandang ini? mungkin memang sekilas seperti dataran tinggi yang di fasilitasi tangga untuk melihat pemandangan gunung merapi dan sekitarnya. pemandangan di sekitar gunung yang termasuk di keramatkan di pulau jawa ini memang sangat menakjubkan. langit dan kabut yang menyelimuti puncak membuat nya seperti lukisan alam. pada saat awal kami datang saya sempat melihat puncak merapi yang terlihat seperti kawah besar hitam. di bawah kami berdiri kami dapat melihat sawah-sawah yang membentang,kebanyakan ditanami dengan sayuran khas dataran tinggi seperti sawi, kemangi, wortel dan cabai.sawah-sawah tersebut di buat dengan sistem terasering yang diselingi jalan untuk penduduk sekitar melintas. sesekali ada sepeda motor yang lewat. dari kejauhan terlihat seperti maket buatan Sang Kuasa.

KETEP PASS juga di lengkapi dengan pusatinformasi yang menyediakan pemutaran film mengenai merapi. Per orang harus merogoh kocek lagi sebesar Rp. 7000,- untuk bisa menyaksikannya. Film yang di putar adalah tentang erupsi merapi yang terjadi pada oktober 2010.  Sayang nya karena kami membawa si kecil yang kemungkinan besar akan kaget melihat hal semacam itu  maka kami memutuskan untuk tidak menyaksikan nya.
Sebelum melanjutkan perjalanan beberapa dari kami membeli kopi. Mungkin untuk alasan kepraktisan dan selera pelanggan yang bermacam-macam si embok penjual kopi hanya menyediakan kopi instan. Untuk saya yang tidak suka ampas, saya menyebut “cofeemix aja”. Setelah dihidangkan saya bergumam “kok kopinya lain ya?nggak kayak cofeemix di rumah”. Ternyata cofeemix yang di racik si embok sedikit di campur dengan kopi hitam buatannya sendiri. Kalau di Kerep ambarawa ada indomie goreng special yang di goreng kembali setelah bumbu dicampur,sehingga terciptalah indomie goreng kering, maka di Ketep pass magelang ada coffemix special yang dicampur dengan kopi hitam. Tiap objek wisata membuat penduduk di sekitarnya menjadi kreatif ya. Atau jangan-jangan embok penjual kopi sebenarnya adalah seorang barista di kehidupan lampau, who knows.

Thursday, January 5, 2012 - 0 comments

my bos

some people born to be rich.so that they do not have ordinary mind, heart, even brain. unbelievable.
Sunday, January 1, 2012 - 0 comments

Sapeh day 3


Ini adalah hari ketiga. Terkadang ia masih meminta nenen karena mungkin itu sudah menjadi kebiasaanya saat ada waktu luang atau bosan dengan permainan. Tips nya adalah buat ia sibuk.dengan berbagai macam permainan atau menonton vcd kesukaan.

Terkadang saat ia meminta nenen ia ingin di bukakan nenen yang ‘luka’. Lalu dia merasa kasihan dengan nenen saya dan meminta kaos saya di tutup. 

Yang memberatkan adalah dengan tidak biasanya Ara menggunakan dot, kempeng, atau minta di gendong. Jadi ia akan tidur kalau kantuk sudah menyerang telak. Ia akan tidur menghadap tembok dan memeluk ngok-ngok, dan saya membelai-belai kepala nya.

Well, every start is hard. But I know we can make it, Pearl.
Luv ya 2 d bones.