Hallo there,
Minggu 4 september 2011 kami melakukan wisata mendadak. Well, dikatakan mendadak karena awalnya hanya punya satu tempat tujuan, eh malah nambah lagi objek tujuannya.
Rencana awal kami akan mengunjungi gua maria, Kerep, Ambarawa. Selain berkeinginan untuk berdoa disana kami juga ingin mengajak keluarga Dhamar yang belum pernah mengunjungi Gua Maria untuk berwisata rohani. Maklum, keluarga Dhamar penganut Kristen protestan yang tidak terbiasa ziarah religi seperti yang orang katolik biasa lakukan. Ajakan itu pun bermula malam sebelumnya waktu kami berkunjung ke rumah mereka, mereka pun mengiyakan karena Setelah dari Gua Maria kami berencana ke museum Kereta Api di Ambarwa. Agar si tuyul-tuyul senang di hari minggu lihat kereta.
Kami berangkat pukul 07.00 WIB dengan mengendarai roda dua. Saya-Suami-Ara, Mbak Diana,dan keluarga Dhamar (Dhamar, Nanda, dan putra mereka, Inung, 5th). Kami mampir sarapan dulu di pasar Babadan, Ungaran. Perjalanan kami lalui dengan santai karena jarak semarang-Ungaran bisa di katakan dekat, kurang lebih 1 jam. Kami sampai di tempat tujuan sekitar pukul 09.00 WIB.
Sesampainya di gua maria kami mulai berdoa, sedangkan untuk keluarga Dhamar dan mbak din hanya menemani kami. Setelah itu kami mengambil beberapa gambar kenang-kenangan di replica bukit Golgota.
Di Gua Maria Kerep, Ambarawa ini juga terdapat taman yang luas sekali. Biasanya setelah melakukan ritual religi orang-orang bisa berwisata melihat taman tersebut. Tapi jangan salah, taman ini adalah taman yang juga diperuntukkan untuk umum. Meskipun masih masuk dalam lingkungan Gua Maria anda yang merupakan pemeluk agama lain bisa saja menikmati taman tanpa harus membayar atau meminta ijin terlebih dahulu. Taman di Gua Maria ini tertata sangat rapi dan mendapat perawatan yang bagus. Sehingga kita sebagai pengunjung di minta pula menjaga taman, salah satunya adalah mematuhi peraturan yang sudah ada. Yaitu tidak menginjak rumput sembarangan dan membuang sampah pada tempatnya.
Kami juga membeli beberapa tanda mata yang tersedia di pinggir jalan sekitar Gua Maria. Cinderamata yang biasa di jual oleh pedagang di sekitar Gua Maria adalah alat-alat berdoa yang biasa di miliki oleh umat katolik. Diantara nya adalah gelang atau kalung berbentuk Rosario; berbagai macam bentuk salib; patung-patung Tuhan Yesus, Bunda Maria, Keluarga Kudus, tersedia dalam ukuran kecil mapun besar; cd-cd lagu rohani; serta berbagai macam aksesori kristiani lainnya. Harga nya pun tidak begitu mahal. Untuk gelang Rosario kecil dari kayu biasa nya seharga Rp.7000,-, sedangkan untuk salib harga mengikuti bahan. Ada salib berbahan fosfor seharga Rp. 90.000,- menurut si penjual salib tersebut memang agak mahal karena di belakang salib ada ukiran St. benediktus yang dipercaya sebagai penangkal roh jahat. Jadi, bisa di bilang belanja aksesori doa disana tidak akan menguras kantong anda. Dan Puji Tuhan semua seperti nya puas dengan tujuan pertama ini.
|
nar to the sis |
|