Saturday, December 31, 2011 - 0 comments

Sapeh day 1

Hari ini niat itu terlaksana. Menyapih Ara. Saya pernah mencari berbagai informasi tentang menyapih. Dari cara menyapih modern sampai menyapih cara tradisional. Bila di lihat dari perbedaan kedua nya justru tidak lebih manusiawi adalah menyapih cara tradisional. Anda harus menaipulasi kondisi payudara kepada si kecil. Dari mengolesi nya dengan bahan ramah misal nya dengan kunir sampai dengan cara kejam dengan cabai atau balsam. Terkadang yang tradisinoal justru malah menyeramkan. 

Untuk beberapa orang kondisi Ara yang 22 bulan masih nenen adalah hal yang mengejutkan. Bahkan untuk ukuran tante saya dan mbah pijet yang sudah malang melintang di dunia persilatan pun menganggap Ara sudah kasep. Meskipun saya sebenarnya masih ingin lulus adi sarjana ASI tapi ada beberapa alasan yang mengharuskan kami menyapih Ara. I know Life could be this cruel, kid. 

Tuesday, December 27, 2011 - 0 comments

Selamat Natal

MeRry Christmas

kelahiran Nya adalah berkah, perjalanan hidup Nya adalah anugerah, kematian Nya adalah pengorbanan, dan kebangkitan Nya adalah keajaiban.

apapun arti natal bagi anda, my family wish you a very merry Christmas
Thursday, December 15, 2011 - 0 comments

Ibu-anak

i copied and paste this writing from wife of my friend. touched deep inside of my heart.

Anakku,
Bila Ibu boleh memilih apakah Ibu berbadan langsing atau besar karena mengandungmu, maka Ibu memilih mengandungmu. Karena dalam mengandungmu, Ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Tuhan.
Sembilan bulan Nak.engkau hidup di perut ibu.Engkau ikut kemanapun ibu pergi, engkau ikut merasakan ketika jantung Ibu berdetak karena kebahagiaan, engkau menendang rahim Ibu, ketika engkau merasa tidak nyaman, karena Ibu kecewa dan berurai air mata.
Anakku,
Bila Ibu boleh memilih apakah Ibu harus operasi Caesar, atau Ibu harus berjuang melahirkanmu, maka Ibu memilih berjuang melahirkanmu. Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu adalah seperti menunggu antrian memasuki pintu surga.
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan keluar ke dunia sangat Ibu rasakan. Dan saat itulah kebesaran Tuhan menyelimuti kita berdua. Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit yang tak pernah bisa Ibu ceritakan kepada siapapun juga. Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia. Saat itulah, saat paling membahagiakan. Segala sakit dan derita sirna melihat dirimu yang merah. AJAIB Tuhan menciptakanmu.
Anakku,
Bila Ibu boleh memilih apakah Ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu, maka ibu memilih menyusuimu. Karena dengan menyusuimu Ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan – tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga. Merasakan kehangatan bibir dan badanmu di dada Ibu dalam kantuk Ibu, adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan.
Anakku,
Bila Ibu boleh memilih duduk berlama – lama diruang rapat atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle denganmu, maka Ibu memilih bermain puzzle denganmu. Tetapi anakku, hidup memang pilihan, jika dengan pilihan Ibu, engkau merasa sepi dan merana, maka maafkanlah nak..Maafkan Ibu..Maafkan Ibu……
Percayalah nak, Ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita, agar tidak
ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang. Percayalah
nak.sepi dan rasa kehilanganmu adalah sebagian duka Ibu.
Percayalah nak..engkau selalu menjadi belahan nyawa Ibu……..
Tuesday, December 13, 2011 - 0 comments

fans

Saya nggak pernah punya sejarah seneng sama yang namanya artis atau selebritis. Jadi kalau liat orang sampe jadi seorang penggemar saya malah heran. Kenapa sih? Kan mereka juga manusia juga kali, pasti akan ada kesalahan yang sudah-sedang-akan mereka lakukan. Kalau udah ngelakuin salah gitu juga masih membabi buta akan di gemari? Patethic.

Tapi suatu waktu saya pernah suka sama seorang artis Indonesia yang katanya akan go international. Alasannya karena dia multi talenta, kerja keras, pintar, berwawasan luas, dan sebagainya. Tapi di suatu ketika saya merasa something wrong with her (ooopss) JUST BECAUSE she mentioned Jesus Christ too much. In the twitter, some media, more over when she became award winner.  I am a Christ follower. But I don’t think we have to mention His Name in every moment, it’s just sounds not okay for me. And that is enough for me to stop following her celebrity life. 

Di luar dunia keartisan (quack!) saya suka dunia sastra, salah satu yang saya high light adalah dewi lestari. But I am not a big fan, I am just a reader. Satu-satunya buku yang saya punya pun hanya Filosofi kopi dan Madre. But I do follow her life story. Awalnya saya semakin menyukai Dewi selain dari karya nya adalah ketika beliau menulis blog. Melalui blog nya saya merasa lebih dekat dengan Dewi lestari. Tidak lagi menganggap bahwa seorang penulis itu selalu ber-nama pena dan mempunyai hidup yang invisible. Her writing inspire me. Makes me think twice about things I used to think once, and dare explore my world, asking the answer, dan sepertinya pengetahuan tentang misteri dunia ini bisa di alami setiap hari tanpa harus membuka buku tentang filsafat. Sayang nya beliau tidak lagi menulis blog. Meskipun masih bisa mengikuti twitter tapi rasanya beda kalau membaca blog.

Satu tema yang pernah diangkatnya melalui blog masih berbekas di hati saya, menjadikannya PR meski entah akan di kumpulkan kapan. Tema itu mengenai ibu. She wrote about her mother and it made think that I have no idea who is my mother. Saya berpikir ‘iya juga ya, siapa sih mamah selain sebagai ibu saya? bagaimana cerita hidupnya sebelum menikah dengan papah? Dan sebagainya’. And it’s a missed question because my mother already passed away. 

Then I want to make my own story, so my daughter can read it one day. Me, as a human. Not only me as a mother.

Yes, dewi lestari is something in my life. Thank you universe for letting me know her J


Wednesday, December 7, 2011 - 0 comments

tentang surat


Kapan kah terakhir kali anda menggunakan jasa kantor pos? maksud saya selain untuk membayar tagihan?
Saya hampir di setiap penghujung tahun sekali. Untuk mengirim kartu ucapan hari raya. Sudah sekitar 5 tahun ini. 

Well, karena yang saya tuju adalah orang tua jadi surat menyurat itu lebih terasa dramatis. Lucunya setelah mereka menerima kartu ucapan saya mereka akan mengirim pesan singkat lewat telephone genggam. Mengucapkan terimakasih telah dikirimi kartu ucapan lewat pos. tapi tiap tahun saya selalu mengulanginya, mengirim hal manual kemudian dib alas secara ditigal *halah

Untuk tujuan pertama saya harus mengirim kartu ucapan ke alamat di luar pulau jawa. Tepatnya di Lampung, sumatera bagian mana yak saya enggak tau. Lampung nya pun bukan Lampung kota, tapi Lampung bagian dalam. Kata beliau surat akan diantar dari kota ke tempat beliau pada sabtu minggu ke empat. Tidak peduli kapan pun surat itu tiba baru akan diterima pada sabtu minggu ke empat. Isn’t that awesome, is it? Saya seperti sedang berada di sebuah cerpen karya : sebuah negeri tanpa kantor pos.  And thank God christmast comes at the end of December.

Tapi saya tidak pernah mendapat surat atau kartu ucapan balasan. And it doesn’t matter. rasanya senang saat mereka mengirim pesan bahwa mereka bahagia dengan kartu ucapan di hari raya yang saya kirimkan. It’s priceless.

Itu cerita surat ku, mana cerita surat mu?
Monday, December 5, 2011 - 0 comments

Something Let

Dear daughter,

Sometimes we have to admit that there are some people who don’t like us. In some cases we’ve done them wrong, but in other cases we’ve done them none. They do not even try so hard to hate us. It’s just come out and the rest is irresistibly unreasonable situation.

In the beginning base we will try hard to make it clear. We’ll impress as perfect as we can in front of them. And you know what, it’s useless. Only miracle will change their mind. Miracle doesn’t happen everyday. 
When all of your efforts burns your mind and they still dislike you, don’t blame your self or anybody. Give up. Let them do their part because this is what the world’s spinning for. 

Instead of thinking those kinds of people, give your attention  to them who still love you no matter happens.  Who still stand beside you even you’ve done them none, and magically  forgive when you’ve done them wrong. 

Everything happens in this world have already written. Do not worry because one hates you or two. All you have to do is keep on moving. When you can not change the world, let the world changes you, by living with it.

But I say unto you, Love your enemies, bless them that curse you, do good to them that hate you, and pray for them which despitefully use you, and persecute you. – King James Translation
Monday, November 14, 2011 - 2 comments

Happy wedding, fellas

Be carefull, this is a long story  :)

Jadi, tentang angka ajaib 20 november 2011 alias 20-11-2011 juga terjadi pada saya. well, meskipun secara tidak langsung sih. Empat dari orang penting dalam hidup saya menikah pada tanggal itu. Kebetulan itu bener ada nggak sih?
Tuesday, November 1, 2011 - 0 comments

November


Yeay it’s November!

Sebulan sebelum Desember. I always like Atmosphere of months end of a year. Terlebih lagi ini tahun kedua bagi Ara untuk merayakan natal. Which is Ara sudah lebih mengerti keberadaan lingkungan dan kesadarannya tentang segala hal di dunia. I hope it’s gonna be an awesome chrismast for her. 

Things happened this year, should learn the bad one, and keep on hoping for the good one. Mungkin satu hal yang masih mengganjal adalah keinginan untuk merayakan natal bersama tanpa masalah sedikit pun bersama bapak dan seluruh keluarga. Once in a year, bisakah kita melaksanakan perintah untuk saling memaafkan dan menjalani kehidupan dengan damai? Chistmast comes only once in a year, could we start it all over again at christmast, brader sister? *sigh

I really hope we can buy special gift for nephews and bapak. Really want to see their smile with that xmast gift. Really want to make them happy. 

I hope this november is a good sign for Desember. Sweet november leads the next month.Amen. Hallelujah!

Monday, October 31, 2011 - 0 comments

Her

I'm not a good mother but I proud to say that I am blessed because I really know my daughter and have a chance to see her grows up everyday, since the 1st day she born till write this post. and yet I don't want to change this situation, I don't even want to think about it.
Even though i couldn't earn our living but I thank to God I can always be with my daughter to take a good care of her, hold her anytime she asks, carry her anytime she wants, it's more valuable than high salary i might got. I don't want to change this situation, I don't even want to think about it.
Love her to the bones
Wednesday, October 26, 2011 - 0 comments

Dorothea Rossa

Selama 24 hari ini...Biasanya sepulang dari bepergian yang saya tengok adalah pintu belakang rumah untuk melihat makanan nya di habiskan atau tidak. Kalau hari sedang hujan yang saya ingat setelah jemuran adalah apakah ia sudah masuk rumah atau belum. Ketika bangun tidur selain tentang sarapan dan bekal si kecil yang saya pikirkan adalah apakah makanannya hari ini cukup atau saya harus meminta mbak Din membelikan sayur lagi di tukang jual belanjaan. Dan biasanya sambil melewati dapur yang terbersit adalah " haduh, koran untuk tumpuan kandangnya udah basahlagi! bau lagi bau lagi!"

Setelah mau hampir empat minggu ini itu-itu saja yang saya lalui. sedikit menyebalkan. sedikit merepotkan. tapi setelah akhirnya kami memutuskan untuk menjualnya ke seorang teman ternyata menyisakan sedikit kerinduan yang tidak beralasan.

 You never know what you've got until it's gone...
I miss you, Ocha...I thought it won't be this hard..I'm sorry I've never been a good mother for you..but I've tried my best..I hope you'll get a better future in Ms. Dyah's Family..


Take a good care of yourself, Ocha....Thank you for coming by in our life
Thursday, September 29, 2011 - 0 comments

sembarang


Memang benar kata Ajahn Brahm, kalau semakin banyak kita memikirkan kebutuhan kita maka hal itu tidak akan pernah cukup. Apalagi jika behubungan dengan uang. Tidak peduli seberapa kecil atau seberapa besar uang yang kamu dapat tidak akan pernah bisa mencukupi keperluan mu akan dunia. Terkadang bila tiba waktunya saya memikirkan daftar kebutuhan hidup keluarga saya merasa takut. Takut jika saya tidak bisa berhenti membuat daftar itu. Memasukkan hal-hal yang seharusnya tidak di butuhkan ke dalam kategori primer. Lalu pada akhirnya tertahan pada pemikiran bahwa saya PASTI tidak mampu mencukupinya. Dan ketika saya berpikir bahwa saya tidak mampu dan masalah kebutuhan ini tidak terselesaikan berarti bahwa saya adalah seorang peragu. Karena saya adalah seorang religius paruh waktu, maka saya akan menjadi umat yang tidak percaya dengan kuasa Tuhan. Itu tidak menjadikan saya lebih buruk dari orang lain, hanya saja beban saya menjadi semakin berat.
Tuhan adalah penghiburan ketika kita berbeban berat. Biar saja ada yang ngomong bahwa Tuhan hanya alat manusia lari himpitan masalah kehidupan. Yang pasti bahwa jika percaya semua hal yang tidak mungkin akan menjadi mungkin. Klise. Tapi Tuhan, atau apapun disebut, ada di hati dan kepala kita, itu yang menggerakkan keinginan dan kemauan.
Iman itu bukan hanya ucapan syukur ketika kita dapat rejeki, justru iman adalah sebuah pengharapan teguh akan datangnya pertolongan saat kita terhimpit. Itu lah yang susah. Iman itu bukan symbol agama yang melekat pada raga kita. Iman itu jauh di dalam lubuk hati kecil yang mungkin tidak terlihat bahkan bila kita memakai mikroskop.
*tutup buku keuangan..kemon kita pray hard, play hard!*

Tuesday, September 27, 2011 - 0 comments

Syukur

saya tidak habis pikir. mengapa orang bersyukur diatas penderitaan orang lain.

untung kita masih bisa makan ikan asin, coba anak-anak jalanan itu, belum tentu mereka bisa makan  tiap hari.
bersyukur kita masih dapat kerja meski gajinya dikit, coba liat pengangguran itu.
berbahagialah kita masih bisa kumpul dengan keluarga, coba orang-orang yang kena bencana alam itu.
dan sebagainya, dan sebagainya....

mengapa kita menganggap kehidupan malang orang lain sebagai alat untuk kita 'sekadar' mengucap syukur karena kehidupan kita (mungkin) satu tingkat lebih baik di banding mereka?

people, orang-orang malang itu punya kehidupan sendiri. mereka punya bahagia sendiri. mereka punya kemalangan sendiri. begitupun dengan kita. hidup mereka seperti itu bukan di ciptakan Tuhan 'hanya' agar kita bisa bersyukur. Tuhan tidak menjadikan kemalangan satu orang untuk bisa di bandingkan dengan kondisi satu orang lain nya.

please deh, mikir dulu sebelum ngomong. please deh, merenung dulu sebelum ngoceh. please deh,,

syukur itu cakupannya luas. bukan hanya untuk kebahagiaan kita, tapi juga untuk kesedihan kita. hidup itu ga sesempit layar gadget kamu, apalagi sekotak tempat nulis status fb kamu, hidup itu ga sekecil isi otak kamu. jadi, kamu ga perlu mensyukuri kehidupanmu dengan embel-embel membandingkan dengan kehidupan orang yang kamu pikir lebih malang dari kondisi kamu sekarang..

hidup elu urusan elu, hidup orang urusan orang...ga perlu jadiin urusan orang yang udah susah elu jadiin bahan syukur atas urusan elu..

please deh...jangan arogan
Sunday, September 25, 2011 - 0 comments

Terapi IRT I

Sebagai seorang ibu rumah tangga sejati, mengurusi rumah tangga secara keseluruhan adalah tugas dan tanggungjawab kita. Tapi itu bukan berarti jika  anda  ibu pekerja yang punya asisten rumah tangga lantas tidak menjadi ibu sejati lho. Hanya saja semakin lengkaplah kesejatian kita sebagai ibu jika mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri *ngunyah sapu*
Terbesit di pikiran saya yang galau  bahwa sesungguhnya melakukan pekerjaan rumah tangga adalah sekaligus menjadi terapi yang bagus untuk jiwa dan kelangsungan hidup kita #eaaaaa.

Contohnya sebagai berikut :

  1. Mencuci pakaian anak.  Mengapa pakaian anak? Karena pakaian dewasa cukup di masukkan ke jasa pencucian baju yang sekarang sedang menjamur. Mencuci disini maksud saya adalah mencuci dengan tangan, bukan dengan mesin. Kebiasaan saya jika ingin melakukan ritual mencuci adalah : mengumpulkan pakaian kotor, merendam nya dengan sabun detergen, menunggu setengah jam (atau lebih, jika lupa), lalu mengucek nya menggunakan sabun colek atau sabun cair (tergantung persediaan). Langkah awal disitu adalah pelatihan jiwa, mengajarkan pada saya bahwa hidup (baca : cucian) melalui sebuah proses yang tidak instan. Ada saat nya kita mengumpulkan sifat dan pikiran kotor, merendamnya dengan pelajaran-pelajaran hidup melalui buku suci, guru, perjumpaan dengan seseorang, dan lain sebegainya, lalu seharusnya membuat kita menunggu, dalam artian merenung, apa sih yang kita dapat, apa sih yang harus kita saring, apa sih yang harus kita lepaskan dari kepemilikan kita yang fana ini, untuk menjadi pribadi yang lebih bersih, lebih suci, dan tentu saja makhluk yang lebih baik. Cukup filosofis bukan? *meditasi
Dalam melakukan proses mengucek ini pun kalau di kupas bisa menghasilkan berbagai sari pati kehidupan. Ketika anda mengucek ,apa yang anda harapan dari hasil kucekan anda? Tak lain tak bukan adalah baju kotor yang telah menjadi bersih. Dari tiap pakaian anak anda, anda seperti harus mereview kembali, perjalanan anak anda, dan anda sendiri tentunya, sebagai manusia. Celana pendek ini warna nya kuning, apa kena feses, atau anak anda bermain kunyit. Itu tentunya menjadikan anda lebih bijak dalam menyikapinya. Jika terkena feses, cukup sikat dengan sabun colek/cair, maka sisa kotoran itu pasti akan lenyap. Pastikan benar-benar bersih agar kuman-kuman tidak awet menempel di celana yang akan di kenakan si buah hati. Tetapi jika noda kuning itu di sebabkan oleh kunyit,maka tidak semudah itu akan hilang, tapi jangan khawatir, karena tidak terdapat kuman di celana itu seperti bila terkena feses. Saat ini lah pelajaran, mana saat anda harus bekerja keras, mana saat anda harus santai. Mengapa anda harus bekerja keras dan hal apa yang sudah sepantasnya anda usahakan semaksimalnya, tentu berbeda dengan sesuatu yang sudah tidak mungkin anda rubah/ kembalikan seperti sedia kala, sekalipun anda bekerja keras sampai berkeringat darah. Satu lagi pelajaran bukan? Hidup itu sederhana, hanya saja tidak mudah. Meskipun tidak mudah, hidup itu sesungguhnya sederhana. 
Demikian bab cuci mencuci. Kita bahas bab lain di lain waktu
-bersambung-
Tuesday, September 20, 2011 - 0 comments

Batu


Pada sebuah pembicaraan omong kosong si Nona Kopi Pahit ini pernah mengutarakan sebuah perumpaan. Jika batu besar di ibaratkan sebagai permasalahan besar, batu kecil sebagai permasalahan kecil, dan toples adalah skala prioritas, maka mana kah yang patut di masukkan terlebih dahulu di dalam toples, batu besar atau batu kecil. Waktu itu dia bilang kalau sebisa mungkin yang di masukkan adalah batu besar terlebih dahulu, kemudian batu kecil di susun menyusul. Artinya skala prioritas utama yang harus di pikirkan dan di selesaikan adalah permasalah besar terlebih dahulu, kemudian tenaga dan pikiran di berikan kepada permasalahan kecil.
Tapi dalam lamunan saya kemudian mikir lagi. Perumpamaan itu tidak bisa di pukul rata untuk semua orang. Ada berbagai macam tipe manusia yang hidupnya tidak sesederhana dua bentuk jenis batu-batu tersebut. Besar dan kecil. Ada tipikal orang yang tanggungjawabnya berhadapan dengan semua batu besar. Dalam profesi tertentu misal seorang presiden. Baik itu presiden laki-laki atau pun presiden perempuan. Dia harus memikirkan masalah-masalah dengan porsi jumbo. Mana dia punya waktu untuk permasalahan kecil. Misalnya, cucian belum di beresin, piring-piring kotor semua, atau rumah yang berantakan. Tentu dia bisa menyewa tenaga untuk menyediakan toples kecil untuk susuan batu kecil. Tapi untuk ibu rumah tangga seperti saya ini ya perumpaan ini mempunyai kesimpulan berbeda lagi. Karena batu besar yang saya miliki tentu bentuknya tidak sebesar milik ‘orang penting’, melainkan besarnya tidak seberapa, maka saya bisa langsung menggabungkannya dengan batu kecil. Masalah cicilan A, B, C yang belum di bayar sementara cucian si kecil menumpuk padahal badan capek, bisa jadi itu adalah batu yang besarnya sama bagi saya. kecil atau besar kemudian menjadi relatif.
Apapun itu satu hal yang saya dapat, bahwa meski cuaca selalu berubah, pasti muncul pelangi setelah hujan, sehingga badai akan berlalu. Jika batu besar di ibaratkan sebagai permasalahan besar, batu kecil sebagai permasalahan kecil, dan toples adalah skala prioritas, maka mana kah yang patut di masukkan terlebih dahulu di dalam toples, batu besar atau batu kecil, semua tergantung siapa anda, asal jangan sampai batu-batu itu melebihi kapasitas toples. Life is simple, it's just not easy.  ~Author Unknown
Sunday, September 18, 2011 - 1 comments

tangan kanan-kiri sama baiknya

Merawat anak di antara lingkungan yang beragam adalah sebuah tantangan. Bagaimana tidak, anda harus mempertahankan prinsip yang anda pegang dan tidak akan goyah walaupun badai menghadang. Prinsip yang saya maksud adalah prinsip yang baik tentunya. Baik menurut logika, kemudian menurut aturan yang ada.
Entah anda, bagi saya yang mempunyai ego tinggi ini menjadikan banyak situasi dalam mendidik anak menjadi sangat sulit. Salah satu contoh adalah : penggunaan tangan kanan sebagai tangan baik. Saya dan suami sangat tidak setuju  dengan hal itu. Kami memang tinggal di jawa yang menganut bahwa tangan yang baik adalah tangan kanan. Padahal menurut logika kami tangan kanan dan kiri itu sama saja. Sama baik nya. Sama suci nya. Mengapa harus memaksa anak menggunakan tangan kanan. Bahkan kalau ia memakai tangan kiri harus mendapat bentakan seolah ia melakukan sebuah dosa. Pernah suatu ketika di supermarket tempat kami berbelanja ada seorang SPG yang ‘memperingatkan’ Ara untuk tidak menggunakan tangan kiri saat ia mengambil makanan. Dia bilang ‘ hayo, pakai tangan kanan dong’. Reflek dengan muka masam saya bela anak saya “ tangan kanan dan kiri itu sama baik nya mbak!”. Mengapa orang bepikir bahwa apa yang ia pikir baik itu bisa di terapkan pada anak orang lain?? Kalau kamu pikir tangan kanan itu paling baik sehingga mengharamkan tangan kiri seharusnya kamu berpikir mengapa Tuhan menciptakan dua tangan  yang sama kalau yang satu lebih tinggi derajatnya di banding yang lain? Tuh kan saya malah uring-uringan.
Itu baru satu contoh. Akan banyak yang anda alami seperti yang saya alami. Tapi itu kalau anda punya prinsip, visi dan misi lho.  Yang saya pelajari kemudian adalah bahwa kami harus siap untuk di pandang aneh. Harus siap berkata “tidak”. Harus siap berkata “ jangan”. Bukan pada anak anda, itu sih gampang. Tapi kepada lingkungan sekitar yang tidak bisa men-tolerir ketegasan anda dalam mendidik si buah hati.
Itu pengalaman ku. Mana pengalaman mu :D

- 2 comments

Ke Ambarawa

Hallo there,
Minggu 4 september 2011 kami melakukan wisata mendadak. Well, dikatakan mendadak karena awalnya hanya punya satu tempat tujuan, eh malah nambah lagi objek tujuannya.
Rencana awal kami akan mengunjungi gua maria, Kerep, Ambarawa. Selain berkeinginan untuk berdoa disana kami juga ingin mengajak keluarga Dhamar yang belum pernah mengunjungi Gua Maria untuk berwisata rohani. Maklum, keluarga Dhamar penganut Kristen protestan yang tidak terbiasa ziarah religi seperti yang orang katolik biasa lakukan. Ajakan itu pun bermula malam sebelumnya waktu kami berkunjung ke rumah mereka, mereka pun mengiyakan karena Setelah dari Gua Maria kami berencana ke museum Kereta Api di Ambarwa. Agar si tuyul-tuyul senang di hari minggu lihat kereta.
Kami berangkat pukul 07.00 WIB dengan mengendarai roda dua. Saya-Suami-Ara, Mbak Diana,dan keluarga Dhamar (Dhamar, Nanda, dan putra mereka, Inung, 5th). Kami mampir sarapan dulu di pasar Babadan, Ungaran. Perjalanan kami lalui dengan santai karena jarak semarang-Ungaran bisa di katakan dekat, kurang lebih 1 jam. Kami sampai di tempat tujuan sekitar pukul 09.00 WIB.
Sesampainya di gua maria kami mulai berdoa, sedangkan untuk keluarga Dhamar dan mbak din hanya menemani kami. Setelah itu kami mengambil beberapa gambar kenang-kenangan di replica bukit Golgota.
Di Gua Maria Kerep, Ambarawa ini juga terdapat taman yang luas sekali. Biasanya setelah melakukan ritual religi orang-orang bisa berwisata melihat taman tersebut. Tapi jangan salah, taman ini adalah taman yang juga diperuntukkan untuk umum. Meskipun masih masuk dalam lingkungan Gua Maria anda yang merupakan pemeluk agama lain bisa saja menikmati taman tanpa harus membayar atau meminta ijin terlebih dahulu. Taman di Gua Maria ini tertata sangat rapi dan mendapat perawatan yang bagus.  Sehingga kita sebagai pengunjung di minta pula menjaga taman, salah satunya adalah mematuhi peraturan yang sudah ada. Yaitu tidak menginjak rumput sembarangan dan membuang sampah pada tempatnya.
Kami juga membeli beberapa tanda mata yang tersedia di pinggir jalan sekitar Gua Maria. Cinderamata yang biasa di jual oleh pedagang di sekitar Gua Maria adalah alat-alat berdoa yang biasa di miliki oleh umat katolik. Diantara nya adalah gelang atau kalung berbentuk Rosario; berbagai macam bentuk salib; patung-patung Tuhan Yesus, Bunda Maria, Keluarga Kudus, tersedia dalam ukuran kecil mapun besar; cd-cd lagu rohani; serta berbagai macam aksesori kristiani lainnya. Harga nya pun tidak begitu mahal. Untuk gelang Rosario kecil dari kayu biasa nya seharga Rp.7000,-, sedangkan untuk salib harga mengikuti bahan. Ada salib berbahan fosfor seharga Rp. 90.000,- menurut si penjual  salib tersebut memang agak mahal karena di belakang salib ada ukiran St. benediktus yang dipercaya sebagai penangkal roh jahat. Jadi, bisa di bilang belanja aksesori doa disana tidak akan menguras kantong anda. Dan Puji Tuhan semua seperti nya puas dengan tujuan pertama ini.
nar to the sis