Thursday, February 9, 2012 - , 0 comments

Maju Mundur

Hari ini saya bermalas-malasan. Bukan ingin, bukan sengaja. Saya pun tidak tau mengapa saya yang biasa sregep ini menjadi malas. Mungkin karena lagi menstruasi, mungkin juga karena saya pengangguran.

Setelah memandikan si kecil, bukan nya mandi atau menyapu lantai, saya membuka laptop. Satu hal yang saya percaya adalah bahwa Tuhan (ide, alam, atau siapa dan apapun itu) lah yang menggerakkan kita setiap hari, bukan nya tanpa tujuan, satu hal akan selalu membawa kita ke hal yang lain. Benang perak sang Supernova. Begitu pula dalam hal membuka internet, entah itu browsing, chatting, sekedar membaca resep makanan atau men-download lagu, something called Tuhan berbicara melalui itu semua.

Saya pun membuka situs jejaring sosial. Seperti biasa di setiap pagi nya situs itu akan dengan pintarnya mengetahui siapa saja teman yang berulang tahun hari ini. Nama itu muncul, teman lama. Saya digerakkan untuk meng-klik nama itu. Sebuah link menuju dunianya. Saya klik profile nya, saya klik bagian Catatan.

 
Ternyata banyak sekali catatan. Saya baca satu per satu sambil ditemani kecil yang tidur di karpet. Ada perasaan lama yang menyergap tiba-tiba. Tidak bernama tapi sangat akrab. Tidak berbau tapi sangat dekat. Seperti rindu tapi tidak kehilangan, seperti menemukan tapi tidak tau apa yang telah pergi.
Saya berpikir apa ini karena tulisannya, atau karena saya mengenal penulis nya, atau karena topik yang diangkat menarik, atau saya penasaran bagaimana kehidupan teman lama itu sekarang.
Saya lupa pada nya, bahkan nama nya, bahkan cerita apa saja antara kami berdua, berempat lengkapnya. Bersama dua teman lain, merangkai satu kisah beberapa saat. Bertemu tidak sengaja, berpisah pun tanpa kata-kata. 
Membaca catatan-catatan itu membuat saya begitu asing. Saya merasa ada yang salah dengan diri saya. Sepertinya diri ini di bagi menjadi dua. Satu yang membaca catatan di laptop, satu mengamati dari samping.
Satu yang mengembara dengan pikiran masa muda yang segar, satu yang terjebak dengan masa tua tapi malah hilang akal.
Saya pernah menjadi sangat peka, sekarang saya bukan main egoisnya. People changes. Ada yang menjadi pribadi maju, tapi mengapa saya malah mundur. Mundur dari kepekaan yang pernah saya punyai. Terhadap lingkungan, terhadap bumi, terhadap alam, terhadap diri saya dan orang-orang sekitar. Saya mundur jauh sekali.
Saya sibuk menjelaskan perasaan saya. Saya sibuk menghakimi orang-orang yang sikap mereka tidak sesuai dengan keinginan saya. Saya sibuk menghukum mereka dan diri saya sendiri.
saya terlalu banyak marah. uncontrol. Terpendam, seperti penyakit ganas, menggerogoti saya dari dalam. Seperti mati rasa pada dunia yang saya tempati.

...
Lalu saya klik message di halaman profile. 
mengetik : happy birthday . i just want to say i love your notes, don't know what is it about your writing or something else i want to know about you. glad to find you back here :)
beberapa menit kemudian..
Pop!
hahaha.. miss you too, dude!
apa yg kutulis, ya apa yg kurasa..trs blajar jujur dgn perasaan.
gmn kbrmu? udh berekor rupanya
dari dirimu yg msh kuingat: join sbatang rokok di tambak lorok.
mgkn buat km biasa, tp tdk buatku.. nice to meet you again[too] walo br lwt fb

See? Tuhan selalu punya cara untuk menyatukan manusia. Tuhan punya banyak cara untuk menegur kita
...

Lalu diri saya yang mengamati mulai kembali kepada diri yang mengetik di laptop. saya masih punya kesempatan. berubah menjadi pribadi peka yang tidak lagi menyakiti orang lain, menyakiti diri saya sendiri.

Happy birthday old friend, thank you God for sending her into my life.

0 comments:

Post a Comment