Wednesday, August 29, 2012 - 0 comments

Menyanyi untuk anak


Saya suka menyanyi. Meskipun suara saya tidak bagus dan saya tidak bisa membaca not balok apalagi memainkan alat musik, tapi saya suka menyanyikan lagu. Dua sampai empat kali mendengarkan saja saya sudah bisa menyanyikan lagu yang baru saya dengar, walaupun untuk lirik di butuhkan waktu dan perhatian khusus. *grin*
Pada masa awal ara bayi saya sempat ragu, apakah saya bisa menyanyikan lagu untuknya seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu kepada anak mereka. Apalagi kalau mendengar tante saya menyanyi, rasanya syahdu dan sendu, cocok bila me-nina bobo-kan bayi. Padahal lagu anak kan paling ya itu-itu saja kan ya, tapi kenapa memulainya saja sulit. Jadi, yang pertama anda harus siapkan adalah mental. Mental anti malu. Your voice is gonna be heard around the house. Semua orang akan tau bagaimana cara anda menyanyi. Baik atau buruk? Lupakan. Karena yang pasti akan menikmati adalah anak anda. Awalnya anda bisa menyanyi saat me-nina bobo-kan bayi. Lalu saat memandikan. Lalu saat bermain. Lalu saat jalan-jalan. Anda akan mempunyai jam terbang tinggi. *grin*
Pertumbuhan anak itu tidak terlihat bagi ibu, lho. Kalau sodara jauh bisa berkata “sudah besar ya sekarang” , maka tidak bagi ibu. Satu-satunya tanda adalah jika kemampuannnya bertambah. Dengan menyanyi anda bisa tau pertumbuhan anak. Awalnya anak hanya mendengarkan. Lalu ia akan meminta anda menyanyi. Kemudian ketika kemampuan nya meningkat, ia ikut mendendangkan. Lalu ia mengikuti, meski hanya akhir kata saja. Sampai ia bisa menyanyi sendiri.
Apa beda nya bila anak mengenal nyanyian dari rekaman ( Kaset atau Cd ) dengan dari Ibu? Sebenarnya sih tidak ada beda pada hasil, tergantung kemampuan dan ketertarikan anak. Tapi proses menyanyi akan mendekatkan kita pada anak. Dengan menyanyi kita seperti berbicara kepada anak. Kan tidak selalu kita punya bahan pembicaraan nah dengan nyanyian kita seperti ngobrol kepada anak. Misal bila malam hari kita melihat bulan dan bintang, sedangkan siang hari bisa tentang awan dan matahari, pada berbagai macam jenis kendaraan, selain itu kita juga bisa mengenalkan anak tentang hewan-hewan. Well, memang butuh usaha tertentu. Karena lagu anak itu kan terbatas ya, jadi anda harus mencari referensi lagu dari mana saja tdk hanya pada lagu yang anda ketahui.
Anda bisa memilih tontonan anak-anak yang penuh nyanyian seperti Barney, the backyardigan, dan Dora. They created many songs about everything especialy about kid’s stuffs. Tentang menyikat gigi, berbagai macam perasaan yang di rasakan anak, bahkan tentang hewan peliharaan. Jangan biarkan anda dan anak melamun saat bersama. Ngobrol dengan anak tentang apa saja bisa dengan lagu.
Tapi hati-hati dengan lagu dewasa yang mungkin di dengar anak. Apalagi kalau si kecil menginjak usia 1+. Mereka ini seperti sponge, jadi kalau anda memperdengarkan lagu anak G4L4w jaman sekarang, beberapa waktu lagi jangan kaget kalau si kecil menggumamkan lagu itu. Untungnya saya dan keluarga kurang suka memperdengarkan lagu dewasa baik melalui radio dan televisi *secara semua sumber hiburan di rumah di bajak sama si kecil dan dunianya*. Satu-satunya lagu dewasa yang anak saya bisa adalah musikalisasi puisi Bp. Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Gadis Kecil’. Kebetulan itu lagu kesukaan saya. Saya biasa mendendangkannya, dan saya gunakan lagu itu sebagai backsound video foto anak saya. How proud I am.  *grin lagi*
Dengan menyanyi kita memberi kenangan baik pada anak. Seperti tante saya yang suka menyanyi sebelum tidur, itu kenangan baik yang selalu saya ingat. Mungkin itu yang anak ingat ketika besar, bahwa ia tidak pernah sendiri, mama selalu menemani dengan menyanyi. Bila mereka melihat bulan atau bahkan ketika naik kereta api mereka akan mengingat kita. Mommy always be with you, in every song you sing J


0 comments:

Post a Comment