Saya suka menyanyi. Meskipun suara saya tidak bagus dan
saya tidak bisa membaca not balok apalagi memainkan alat musik, tapi saya suka
menyanyikan lagu. Dua sampai empat kali mendengarkan saja saya sudah bisa
menyanyikan lagu yang baru saya dengar, walaupun untuk lirik di butuhkan waktu
dan perhatian khusus. *grin*
Pada masa awal ara bayi saya sempat ragu, apakah saya
bisa menyanyikan lagu untuknya seperti yang dilakukan oleh ibu-ibu kepada anak
mereka. Apalagi kalau mendengar tante saya menyanyi, rasanya syahdu dan sendu,
cocok bila me-nina bobo-kan bayi. Padahal lagu anak kan paling ya itu-itu saja
kan ya, tapi kenapa memulainya saja sulit. Jadi, yang pertama anda harus
siapkan adalah mental. Mental anti malu. Your voice is gonna be heard around
the house. Semua orang akan tau bagaimana cara anda menyanyi. Baik atau buruk?
Lupakan. Karena yang pasti akan menikmati adalah anak anda. Awalnya anda bisa
menyanyi saat me-nina bobo-kan bayi. Lalu saat memandikan. Lalu saat bermain.
Lalu saat jalan-jalan. Anda akan mempunyai jam terbang tinggi. *grin*
Pertumbuhan anak itu tidak terlihat bagi ibu, lho. Kalau
sodara jauh bisa berkata “sudah besar ya sekarang” , maka tidak bagi ibu.
Satu-satunya tanda adalah jika kemampuannnya bertambah. Dengan menyanyi anda
bisa tau pertumbuhan anak. Awalnya anak hanya mendengarkan. Lalu ia akan meminta
anda menyanyi. Kemudian ketika kemampuan nya meningkat, ia ikut mendendangkan.
Lalu ia mengikuti, meski hanya akhir kata saja. Sampai ia bisa menyanyi
sendiri.
Apa beda nya bila anak mengenal nyanyian dari rekaman (
Kaset atau Cd ) dengan dari Ibu? Sebenarnya sih tidak ada beda pada hasil,
tergantung kemampuan dan ketertarikan anak. Tapi proses menyanyi akan
mendekatkan kita pada anak. Dengan menyanyi kita seperti berbicara kepada anak.
Kan tidak selalu kita punya bahan pembicaraan nah dengan nyanyian kita seperti
ngobrol kepada anak. Misal bila malam hari kita melihat bulan dan bintang,
sedangkan siang hari bisa tentang awan dan matahari, pada berbagai macam jenis
kendaraan, selain itu kita juga bisa mengenalkan anak tentang hewan-hewan. Well,
memang butuh usaha tertentu. Karena lagu anak itu kan terbatas ya, jadi anda harus
mencari referensi lagu dari mana saja tdk hanya pada lagu yang anda ketahui.
Anda bisa memilih tontonan anak-anak yang penuh nyanyian
seperti Barney, the backyardigan, dan Dora. They created many songs about
everything especialy about kid’s stuffs. Tentang menyikat gigi, berbagai macam
perasaan yang di rasakan anak, bahkan tentang hewan peliharaan. Jangan biarkan
anda dan anak melamun saat bersama. Ngobrol dengan anak tentang apa saja bisa dengan
lagu.
Tapi hati-hati dengan lagu dewasa yang mungkin di dengar
anak. Apalagi kalau si kecil menginjak usia 1+. Mereka ini seperti sponge, jadi
kalau anda memperdengarkan lagu anak G4L4w jaman sekarang, beberapa waktu lagi
jangan kaget kalau si kecil menggumamkan lagu itu. Untungnya saya dan keluarga
kurang suka memperdengarkan lagu dewasa baik melalui radio dan televisi *secara
semua sumber hiburan di rumah di bajak sama si kecil dan dunianya*.
Satu-satunya lagu dewasa yang anak saya bisa adalah musikalisasi puisi Bp.
Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Gadis Kecil’. Kebetulan itu lagu kesukaan
saya. Saya biasa mendendangkannya, dan saya gunakan lagu itu sebagai backsound
video foto anak saya. How proud I am. *grin lagi*
Dengan menyanyi kita memberi kenangan baik pada anak.
Seperti tante saya yang suka menyanyi sebelum tidur, itu kenangan baik yang
selalu saya ingat. Mungkin itu yang anak ingat ketika besar, bahwa ia tidak
pernah sendiri, mama selalu menemani dengan menyanyi. Bila mereka melihat bulan
atau bahkan ketika naik kereta api mereka akan mengingat kita. Mommy always be
with you, in every song you sing J
0 comments:
Post a Comment