Thursday, May 16, 2013 - 0 comments

Kids movie

Beberapa waktu lalu kakak ipar saya menjanjikan sesuatu kepada Ara. Katanya di rumah ia punya barbie. Lalu ketika ada kesempatan ketemu diberikan lah mainan yang di janjikan nya itu kepada Ara. Badala, it wasnt barbie. Ternyata yang di kasih itu mainan bongkar pasang dengan karakter disney princess, snow white dan cinderella. Its not even close to any barbie in the world. Can you see the similiarity? Barbie? Disney princess? *sigh*
Mungkin di luar sana banyak orang tua seperti kakak ipar saya itu. Mereka tidak update karakter kartoon anak atau mainan-mainan anak atau bahkan hal-hal yang sedang trend di kalangan anak-anak. Theyre just too busy making money for their kids, but they just dont care at all about what makes their kids happy. Their own kids especially, all the kids in the world generally.
I love watching movies, so does my kid. Or i just can say that i whose introduce movies to her. Saya memang yang memilihkan tontonan buat anak saya, meskipun itu terlihat arogan, karena saya memilih apa yang akan di tonton anak menurut baik buruknya dari segi pandang saya saja. Karena kami tidak berlangganan tv kabel yang menyediakan channel khusus anak dan bayi maka kami membelikan Ara cd. Pada masa bulan-bulan pertama Ara kami menggempurnya dengan tumpukan vcd baby einsten. Kata nya sih bisa bikin anak cerdas, wether true or wrong, yang jelas ia terhibur. Menginjak masa yang lebih kompleks kami mengenalkannya dengan Barney. It worked well. Barney memang di rancang untuk usia 1 tahun ke atas. Gerakan di film seri barney lambat, mempermudah anak untuk mengikuti jalan cerita tanpa terburu-buru. Selain itu Barney penuh dengan nyanyian. Kiddos love singing and dancing right? Selain itu kita juga belajar banyak tentang lagu-lagu anak. Selain Barney kami juga memberikan nya Telletubbies dan Pocoyo.
Setelah berabad-abad televisi kami di jajah Barney and friends, kami sekarang mengalami sebuah revolusi. Sekarang televisi kami di sabotase Strawberry shortcake dan Dora the explorer. Kemajuan kan? Selain itu kami juga memperkenalkan Ara pada Mickey mouse, Doc Mcstuffin, Frosty the snowman, dan beberapa serial lain yang menarik. Ara nggak suka thomas, the cars, atau robot-robot. Well, yes, Ara is a girl off course.
Suatu hari keponakan main ke rumah, celana nya bergambar baby bop, teman Barney. Waktu itu Ara bilang mah, baby bop, sang sepupu menjawab bukan, itu barney!, kemudian si ibu menegaskan ya, itu barney. Oh god, dinosaurus perempuan  hijau itu adalah baby bop, please. Lalu suami saya nimbrung ya, itu baby bop. Dalam rangka membela anak kami, dan mengutakan kebenaran ke penjuru dunia. And that sister in law just didnt care. Why she didnt care? I just dont get her. pada suatu ketika yang lain, sepupu suami main ke rumah. Ia seumuran dengan saya, anak nya pun Cuma beda 3 bulan dari Ara. Waktu tanya soal film kesukaan ara menyebut strawberry shortcake, secara mengejutkan si tante pun menyanyi lagu soundtrack strawberry shortcake. Oh how i love her. meskipun anak nya cowok tapi nggak membuat dia nggak ngerti soal  film anak cewek. Thats what cancer does, we love our family. Toss ya maaak. *lhoh?*
Yes, i loove watching movies. Not only in genres that i like to watch, but also what my kid watchs. Mengapa kadang kita merasa terlalu tua dan bijaksana untuk ikut menonton apa yang di tonton anak? Mengapa dengan menyerahkan anak kepada tontonan nya membuat kita leluasa meninggalkannya dengan segala kesibukan kita yang lebih penting? mengapa oh mengapa? bukan nya sombong ya, saya hanya menemani anak saya nonton film nya. saya mengetahui apa saja cd yang anak saya koleksi. Saya tau judul mana yang mengandung cerita apa. Saya tau scene mana yang anak saya ingin tonton berulang-ulang. Saya ngerti semua lagu dalam film-film anak saya. Well, nggak semua hapal, kadang beberapa saya Cuma bisa nada nya. Bahkan suami saya harus nanya dulu, ma, mana ini strawberry kutek-kutek?.  title menu, nomor dua dari bawah, judulnya yang glittery, kamu cepetin sampe sini, terus balik lagi sebentar sampai episode yang pertama selesai. Yes, saya penguasa remote control.
Apa mungkin karena saya ibu rumah tangga jadi saya bisa leluasa nonton film? Nggak juga. Waktu saya kerja pun ketika sore hari anak saya nonton film nya saya ikut nemenin. Meskipun pikiran kita terbebani dengan wah cucian banyak, capek banget dan lain-lain, tapi sedikit mungkin saya berusaha menemani anak nonton.  Pernah suatu masa ketika saya sibuk ini itu, saya nggak ikut nonton serial barney baru yang di tonton Ara. Saya ketinggalan jauh. Sampai waktu anak saya minta yang bagian ini itu saya nggak tau, buta sama sekali. Saya merasa bersalah,si anak marah-marah, porak porandah. Mungkin ini susah nya membagi pikiran ketika ngurusin anak. They ask you your whole body and mind. Nggak bisa setengah-setengah. Bagi para ibu bekerja, luangkan lah waktu untuk duduk santai menonton bersama anak. Lupakan ini itu yang harus dikerjakan. Just be present. Untuk ibu rumah tangga, mak nyuci nya nanti aja waktu anak tidur.
Kalau kita menyerahkan tontonan kepada anak maka akan sulit bagi nya mencerna bagian tertentu yang tidak ia mengerti. Ia juga belum tentu nangkep maksud film kalau bukan kita yang menjelaskan. Kalau kita nggak ngerti karakter dalam film yang ia tonton kepada siapa ia bisa bertanya. Apalagi balita kan belum bisa baca. Contoh nya film strawberry shortcake, ia punya banyak karakter. Apalagi nama-namanya hampir sama. Perpaduan nama buah dan kue. Hampir sama dengan aturan membaca buku untuk anak, kita di harapkan membaca dulu untuk mengetahui isinya sebelum di bacakan kepada anak kan? Begitu juga dengan film. Kalau bukan kita, Kepada siapa anak bertanya beda nya raspberry dan strawberry? Mereka sama-sama punya rambut berwarna merah. ma, angel cake itu suka nya mayah-mayah ya ma, kata ara suatu ketika. iya, jangan suka marah kalau main, nanti ndak punya temen, harus smile dan happy biar temen nya banyak. Angel cake di suatu episode bersikap sangat tidak sportif, tiap kali ia tidak bisa menangkap bola ia marah kepada teman-teman nya. How do you know if you dont watch the movie? Thank me i did.
Menemani anak nonton filmnya nggak harus di lakukan tiap saat kok. Anda cukup menonton nya sekali dua kali. Tonton dengan seksama sehingga anda tau isi film, nama karakter, barang-barang apa yang di gunakan, dan apa pesan moralnya. Barang-barang?? Jaga-jaga kalau si anak tanya ma, yang di pakai orange blossom tadi apa namanya?. Nah lo. Setidaknya anda tau dunia anak anda, and you wont get lost.
Menonton film anak bukan berarti anda kehilangan waktu efektif. Menjadi kanak-kanak lagi itu bukan dosa. Lagi pula nggak ada yang menuntut kita selalu dewasa. Be with your kids, and be a kid again and again, its just fun.

0 comments:

Post a Comment